Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
SAMARINDA– KEPALA Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Samarinda Hermanus Barus mengatakan, tidak ada gejolak berarti di kalangan para pelaku usaha dunia hiburan di KotaSamarinda, seiring kenaikan pajak hiburan antara 40-75 persen.
Demikian disampaikan Barus -sapaan akrabnya kepada awak media usai menghadiri penganugrahan Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN Award Tahun 2024 di Gedung Planitary and Convension Hall Jalan KH Wahid Hasim, Samarinda, Kamis (25/01/2024).
“Di Samarinda tidak ada ribut apa-apa mengena masalah kenaikan pajak 40 persen, karena kalau hiburan malam dari awalnya sudah 40 persen dari dulu, jadi tidak ada yang keberatan,” ujar pria berkaca mata ini.
Untuk diketahui, pemerintah menaikan tarif pajak hiburan sebagaimana tertuang dalam Undang-undang No 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Merujuk pasal 58 ayat 2 dalam Undang-undang itu, khusus tarif Pajak Barang dan Jasa Tertentu (PBJT) atas jasa hiburan pada diskotek, karoke, kelab malam, bar dan spa ditetapkan paling rendah 40 persen dan paling tinggi 75 peren.
Barus mengungkapkan, belum lama ini pihaknya bersama para pelaku usaha dunia hiburan termasuk karoke keluarga telah melakukan rapat bersama dengan Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim untuk mendengarkan pendapat atau masukan dari para pelaku usaha di dunia hiburan yang ada di Kaltim.
“Sekarang yang agak berimbas seperti karoke keluarga, tadinya 25 persen dan sekarang menjadi 40 persen itu. Kami bersama seluruh pelaku usaha di kabupaten/kota dipanggil oleh Pj Gubernur, namun dalam pertemuan itu tidak ada keberatan dari para pelaku usaha. Tapi jika mereka merasa kesusahan dengan aturan itu, silahkan mengajukan insentif,” kata Barus.
Dilanjutkan Barus, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Samarinda dari sektor pajak hiburan telah melebihi target di tahun 2023. “Dari pajak hiburan itu kami merealisasikan Rp33 miliar dari target Rp30 miliar,” pungkas Barus. []
Penulis : Guntur Riyadi | Penyunting : Agus P Sarjono
