PONTIANAK – Penjabat (PJ) Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Harisson menargetkan pada 2024 ini semua desa dan daerah terpencil di Kalbar yang belum teraliri listrik bisa mendapatkan pasokan energi tersebut.
“Untuk itu saya meminta PLN lebih memperhatikan ketersediaan listrik di desa-desa yang ada di Kalbar, terutama di wilayah yang masih sulit dijangkau atau daerah terpencil. Kelistrikan tentu memegang peranan penting dalam mempercepat pembangunan di daerah pedesaan, sehingga salah satunya dapat berdampak pada percepatan dan daya tarik bagi para investor untuk masuk dan membangun usaha di wilayah tersebut,” kata Harisson di Pontianak, Minggu.
Harisson menuturkan, akses listrik merupakan salah satu kebutuhan dasar masyarakat yang sangat penting untuk mendorong kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, diharapkan PLN terus meningkatkan kualitas dan keandalan layanan kelistrikan di seluruh wilayah Kalbar, termasuk di daerah-daerah terpencil.
“Listrik merupakan kebutuhan vital bagi masyarakat, baik untuk keperluan rumah tangga, usaha, maupun kegiatan ekonomi lainnya. Oleh karena itu, saya harap PLN terus berupaya meningkatkan kualitas dan keandalan layanan kelistrikan di seluruh wilayah Kalbar,” tuturnya.
Selain itu, orang nomor satu di Kalbar ini juga menginginkan agar fasilitas pelayanan seperti RSUD, puskesmas dan fasilitas kesehatan dan lainnya mendapatkan perhatian khusus dari segi penyaluran listrik agar pelayanan kesehatan masyarakat tidak terganggu.
“Kita bersyukur karena pada proses penyelenggaraan pemilu sekarang ini, pelayanan PLN sudah optimal dan mampu membackup ketersediaan listrik selama proses perhitungan suara berlangsung,” katanya. Harisson merincikan, berdasarkan data kelistrikan tahun 2023, terdapat 250 desa ditargetkan teraliri listrik, di mana 167 desa berada di Kabupaten Sintang masih belum teraliri listrik.
Terkait hal tersebut, di 2024 ini diharapkan seluruh desa di Kalbar dapat teraliri listrik, di mana pemerintah Provinsi (Prov) Kalbar terus berupaya untuk meningkatkan rasio desa berlistrik melalui berbagai program, seperti program Listrik Desa di mana program ini membangun jaringan listrik di desa-desa yang belum teraliri listrik.
“Kemudian melalui program Indonesia Terang, diarahkan untuk menyediakan akses energi listrik bagi masyarakat di daerah terpencil, terluar, dan tertinggal (3T) melalui pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH),” kata Harisson.
Redaksi 02