TOKYO – Dua helikopter militer Jepang tabrakan dan jatuh ke laut pada Sabtu (20/04/2024) sehingga menewaskan satu orang, sementara tujuh korban lainnya masih hilang. Musibah ini dibenarkan oleh juru bicara Self-Defense Force (SDF) Jepang. Korban diklaim sempat berhasil diselamatkan, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Menteri Pertahanan Jepang Minoru Kihara menyebut tim penyelamat yang diterjunkan sempat melihat bangkai helikopter di laut. Pemerintah Jepang meyakini bahwa memang helikopter itu jatuh. “Saat ini penyebabnya belum diketahui, namun pertama-tama kami melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan nyawa (korban),” ucap Kihara, dikutip dari AFP, Minggu (21/04/2024).
Dugaan bahwa dua helikopter militer itu bertabrakan juga dikonfirmasi Kihara. Menurutnya, tim dari Kementerian Pertahanan menemukan catatan penerbangan kedua helikopter berada di lokasi yang berdekatan.
Helikopter milik Jepang itu diduga jatuh pada malam hari, ketika sedang melakukan latihan. Mereka diyakini tengah berlatih untuk melawan kapal selam di sekitar lepas pantai Kepulauan Izu di Samudra Pasifik.
“Alat perekam penerbangan sedang dianalisis,” tegas Kepala Staf Maritime Self-Defense Force (MSDF) Jepang Ryo Sakai. Pihak terkait juga tengah meminta keterangan awak helikopter ketiga yang ikut dalam latihan tersebut. Armada itu disebut ikut latihan bersama dua helikopter yang jatuh, tetapi tidak menjadi korban kecelakaan.
MSDF mengatakan tidak ada pesawat atau kapal lain di perairan terdekat. Oleh karena itu, kecil kemungkinan ada keterlibatan negara lain dalam insiden tersebut. Sebelumnya, NHK mencatat ada sinyal darurat yang diterima dari salah satu helikopter. Ini diterima selang satu menit setelah komunikasi dengan helikopter itu terputus pada pukul 22.38 waktu setempat di lepas Pulau Torishima.
Sekitar 25 menit kemudian atau pukul 23.04 waktu setempat, militer Jepang sadar komunikasi dengan helikopter lain juga terputus di daerah yang sama. []
Redaksi08