JAKARTA – Amerika Serikat menyatakan Israel pantas untuk terus menyerang Hizbullah di Lebanon meskipun potensi konflik meningkat.Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan Israel berhak mengincar Hizbullah. “Kami pikir sudah sepantasnya Israel, pada titik ini, menghukum teroris [Hizbullah] dan mencoba mendorong dan melancarkan serangan terbatas ini,” kata Miller dalam jumpa pers pada Kamis (3/10/24), dikutip situs resmi pemerintah AS. Dia kemudian melanjutkan, “Setidaknya pada titik ini merupakan serangan terbatas, mencoba mendorong Hizbullah kembali dari perbatasan.” Miller juga tidak memperhitungkan kekhawatiran konflik yang meluas dan warga sipil menjadi korban. “Kami prihatin dengan dampak konflik terhadap warga sipil Lebanon yang tidak bertanggung jawab yang tinggal di Lebanon dan kini terjebak di tengah konflik yang tidak ada hubungannya dengan mereka,” ujar dia. Lebih lanjut, Miller mengatakan AS berusaha mencari solusi pencarian. Tujuan akhir upaya ini, kata dia, adalah resolusi persahabatan. Miller menyebut AS ingin melihat resolusi PBB 1701 soal situasi di Lebanon segera diterapkan.
Salah satu poin resolusi yang mengharuskan Hizbullah menarik pasukan dan peralatan dari Lebanon selatan serta tak menyerang Israel. “Ini belum pernah dilaksanakan sepenuhnya. Jika dilaksanakan ada keamanan di kedua sisi perbatasan dan warga sipil Lebanon dan Israel bisa kembali ke rumah,” ujar Miller. Namun, upaya diplomasi AS bersamaan dengan lampu hijau mereka ke Israel untuk menyerang Lebanon.
Menurut dia, saat ini Israel sedang menghadapi situasi keamanan yang tidak bisa ditahan dan berbahaya bagi warga di wilayah utara. Israel utara bertabrakan langsung dengan Lebanon selatan, daerah kekuasaan Hizbullah. Wilayah itu juga jadi medan tempur Hizbullah dan Israel. Dalam beberapa pekan terakhir, pasukan Zionis menggempur habis-habisan Lebanon.
Pada awal pekan ini, Israel juga meluncurkan operasi yang mereka sebut serangan darat terbatas ke Lebanon. Mereka mengklaim hanya akan menargetkan fasilitas Hizbullah. Namun, tentara Israel justru menyerang fasilitas sipil seperti kamp pengungsi dan menyebabkan belasan orang tewas. []
Redaksi09