Anak Muda Desa Selerong Diajak Jadi Petani Milenial

TENGGARONG — ANGGOTA Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)  Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Muhammad Idham mengungkapkan rencana untuk mengajak serta mengarahkan generasi muda di Desa Selerong untuk berpartisipasi dalam pengembangan pertanian, khususnya dalam sektor pertanian sawah.

Hal ini diharapkan dapat menjadi solusi alternatif mengingat kesulitan yang dihadapi anak-anak muda dalam mencari pekerjaan di era saat ini.

Idham menekankan pentingnya melibatkan anak-anak muda dalam pertanian modern untuk mengoptimalkan potensi sumber daya alam yang ada.

“Saya sangat percaya bahwa dengan memanfaatkan teknologi dan metode pertanian yang lebih baik, kita dapat menciptakan petani milenial yang tidak hanya berkompeten tetapi juga dapat berkontribusi positif bagi perekonomian Desa Selerong,” ungkapnya kepada beritaborneo.com di Tenggarong, Rabu (16/10/2024).

Idham menjelaskan, tantangan di pasar kerja yang semakin ketat membuat banyak anak muda merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan yang layak. Oleh karena itu, dengan menggali potensi pertanian, mereka bisa menemukan peluang baru dalam bidang yang strategis ini.

“Lahan di Selerong, cukup luas. Peluang itu yang akan kita arahkan ke anak-anak muda. Terlebih, pertanian bukan sekadar pekerjaan tradisional, tetapi juga dapat dimodernisasi dan dikelola dengan cara yang lebih canggih,” tambahnya.

Selain akan memberikan pelatihan kepada petani lokal, terutama kepada para pemuda yang ingin beralih karier ke bidang pertanian. Pemenuhan alat pertanian yang memadai juga menjadi fokus.

“Kami berkomitmen untuk menyediakan pelatihan keterampilan dan juga alat-alat pertanian yang modern. Dengan cara ini, petani di Desa Selerong akan lebih siap menghadapi tantangan serta dapat meningkatkan produktivitas pertanian,” jelasnya.

Dengan langkah ini, diharapkan Desa Selerong dapat menciptakan petani milenial yang tangguh dan inovatif, untuk memperkuat sektor pertanian guna mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kukar.[]

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono