TENGGARONG – KELUARGA memiliki peran utama dalam mengenalkan konsep kesehatan reproduksi sejak dini agar anak-anak tumbuh dengan pemahaman yang benar tentang tubuh dan kesehatannya.
Demikian hal itu disampaikan Kepala Bidang Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga (KKK) Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) Sri Lindawati dalam kegiatan Sosialisasi Ketahanan Keluarga di Hotel Grand Fatma Tenggarong, Senin (04/10/2024).
“Kesehatan reproduksi bukan hanya tanggung jawab sekolah atau lembaga kesehatan, tetapi juga keluarga. Sebagai lingkungan terdekat anak, keluarga berperan besar dalam memberikan edukasi yang tepat dan membangun kesadaran anak sejak dini tentang pentingnya menjaga kesehatan reproduksi,” tuturnya.
Linda menjelaskan, pendidikan kesehatan reproduksi dalam keluarga membantu anak memahami perubahan fisik dan psikologis yang akan mereka alami, sehingga mengurangi risiko kesalahan informasi atau perilaku berisiko.
Pendekatan dari keluarga cenderung lebih mudah diterima anak-anak karena disampaikan dalam suasana yang aman dan penuh kepercayaan.
“Orang tua perlu mendampingi dan memberi penjelasan yang sesuai dengan usia anak. Misalnya, pada anak usia remaja, penting memberikan pemahaman tentang pubertas, perubahan tubuh, dan pentingnya menjaga kebersihan,” tambahnya.
Lebih lanjut, pihaknya berkomitmen untuk memberikan informasi dan pelatihan kepada para orang tua mengenai cara menyampaikan kesehatan reproduksi yang sesuai dengan usia dan pemahaman anak.
Linda berharap dengan sinergi antara keluarga dan pemerintah, generasi muda di Kutai Kartanegara akan tumbuh lebih sehat, berpengetahuan, dan mampu menjaga diri dari berbagai risiko.
“Edukasi kesehatan reproduksi di rumah adalah fondasi penting yang akan membentuk generasi muda yang berpengetahuan, sehat, dan bertanggung jawab atas kesehatannya,” pungkasnya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Agus P Sarjono