Krisis Kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat Semakin Memburuk

GAZA – Kondisi kemanusiaan di Gaza semakin memburuk setelah beberapa pekan terakhir, di mana banyak barang kebutuhan pokok yang tersedia kini tidak terjangkau atau hanya tersedia dalam jumlah terbatas. Barang-barang yang sebelumnya mudah diperoleh kini tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan yang semakin meningkat akibat kehancuran dan kerusakan yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Hal ini semakin diperparah dengan terjadinya dehidrasi massal, kelaparan, dan bencana kelaparan yang sudah mulai terjadi di bagian utara Jalur Gaza.

Menurut laporan yang diterima dari jurnalis Al Jazeera, situasi semakin kritis, terutama di jalur utama yang biasa dilalui truk-truk yang membawa pasokan bantuan.

“Kami dulu dapat melihat truk-truk itu penuh dengan pasokan penting yang datang dari persimpangan Karem Abu Salem, tetapi sekarang, selama enam hari terakhir, yang terlihat hanyalah truk-truk kosong yang diparkir di sekitar Kota Gaza dan di dekat persimpangan,” ungkap laporan tersebut, Jumat (07/03/2025).

Pasokan yang terbatas semakin memperburuk keadaan, sementara kebutuhan di Gaza terus meningkat.

Selain masalah pangan, rumah sakit di Gaza juga mengalami kesulitan dalam menyediakan layanan kesehatan yang layak. Mereka kekurangan banyak pasokan medis yang sangat dibutuhkan untuk merawat korban konflik dan penyakit yang semakin meluas di wilayah tersebut. Banyak rumah sakit yang terpaksa beroperasi dengan sumber daya yang terbatas, yang membuat mereka tidak dapat memberikan perawatan yang maksimal kepada pasien.

Di sisi lain, kondisi serupa juga dialami oleh warga Palestina yang tinggal di Tepi Barat. Menurut laporan kelompok hak asasi manusia, pada bulan Februari 2025, terdapat 187 pelanggaran yang dilakukan oleh tentara Israel dan pemukim ilegal yang menduduki tanah Palestina. Kelompok Pembela Hak-Hak Badui melaporkan bahwa serangan dan pelanggaran hak asasi manusia terjadi di berbagai lokasi, termasuk Hebron, Betlehem, Nablus, Jericho, Lembah Yordan, Tubas, Ramallah, Salfit, Qalqilya, dan Yerusalem Timur.

Pelanggaran yang terjadi antara lain perusakan tempat penampungan dan tenda, serangan fisik terhadap warga sipil, pencurian ternak, pembakaran properti, pembongkaran rumah, serta perusakan lahan pertanian. Selain itu, banyak pohon yang dicabut dan jalan permukiman baru dibangun di tanah yang telah diduduki secara ilegal. Semua ini semakin memperburuk kehidupan warga Palestina yang sudah terjepit dalam kondisi yang sulit dan penuh ketidakpastian.

Dengan semakin meluasnya krisis kemanusiaan di Gaza dan Tepi Barat, dunia internasional mendesak adanya langkah-langkah konkret untuk menghentikan kekerasan dan menyediakan bantuan yang mendesak untuk meringankan penderitaan warga sipil yang terdampak. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X