Ratusan Orang Tewas Akibat Aksi Terorisme di Kereta Api Pakistan

ISLAMABAD – Aksi terorisme yang mengejutkan terjadi di Pakistan pada Selasa (11/03/2025) saat kereta Jaffar Express yang membawa sekitar 400 penumpang dibajak. Kereta tersebut melaju dari Quetta menuju Peshawar ketika teroris meledakkan jalur rel di daerah Mashkaf, Dhadar, Bolan, memaksa kereta berhenti. Kelompok yang bertanggung jawab atas serangan ini adalah Baloch Liberation Army (BLA), sebuah kelompok bersenjata yang menuntut kemerdekaan Balochistan.

Menurut pernyataan BLA, mereka dengan cepat menguasai kereta dan menyandera seluruh penumpang. Dalam siaran persnya, BLA memperingatkan pemerintah Pakistan bahwa pasukan militer yang melakukan operasi di wilayah Balochistan akan menghadapi konsekuensi berat, dan menyebut bahwa ratusan sandera, yang sebagian besar adalah anggota militer, polisi, dan intelijen Pakistan, akan dieksekusi. Akibat peristiwa ini, lebih dari 100 orang dilaporkan tewas, sementara ratusan lainnya terluka.

BLA sebelumnya telah melancarkan dua serangan besar dalam enam bulan terakhir. Pada Agustus 2024, mereka menyerang pos-pos polisi dan fasilitas militer yang menyebabkan lebih dari 100 orang tewas. Tak hanya itu, pada November 2024, mereka juga meledakkan bom di Stasiun Kereta Quetta yang menewaskan 32 orang dan melukai 70 lainnya. Kini, dengan meledakkan rel kereta dan membajak Jaffar Express, mereka kembali menghancurkan konektivitas jalur kereta antarprovinsi Pakistan.

Pemerintah Pakistan, yang kini berada dalam kondisi siaga tinggi, segera mengirimkan 200 peti mati ke lokasi kejadian untuk mengangkut jenazah para korban. Sebanyak 90 peti mati kosong telah dikirim ke peron, dan 130 peti mati lainnya sedang dipersiapkan untuk pengiriman.

Sementara itu, upaya penyelamatan terus dilakukan oleh militer Pakistan. Hingga Rabu, 12 Maret 2025, sekitar 190 penumpang telah berhasil diselamatkan, namun sebagian masih disandera. BLA mengancam akan membunuh sandera jika pasukan militer terus mendekat. Para teroris dilaporkan mengenakan rompi bom bunuh diri, membuat upaya penyelamatan semakin berbahaya bagi para sandera dan pasukan militer.

Pejabat pemerintah Pakistan mengungkapkan bahwa operasi penyelamatan dilakukan dengan sangat hati-hati untuk menghindari korban di pihak sandera, terutama wanita dan anak-anak. Sementara itu, mantan Menteri Utama Balochistan, Akhtar Mengal, mengkritik keras pemerintah Pakistan yang dianggap telah gagal dalam menghadapi tuntutan Balochistan dan mempertahankan otoritasnya di wilayah tersebut.

Penyelidikan atas serangan ini masih berlangsung, sementara situasi di lokasi kejadian terus berkembang dengan ketegangan yang tinggi antara militer Pakistan dan kelompok BLA. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X