Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan
KUTAI KARTANEGARA – Bupati Kutai Kartanegara (Kukar), Edi Damansyah, menyalurkan hak pilihnya dalam Pemungutan Suara Ulang (PSU) yang digelar pada Sabtu (19/04/2025). Edi menggunakan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 22 yang terletak di Komplek Perumahan Arwana, Kelurahan Timbau, sesuai dengan domisilinya.
Kedatangan Edi disambut hangat oleh petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan warga setempat yang tengah antre untuk memberikan suara. Bupati tampak antusias mengikuti seluruh tahapan pemungutan suara, dimulai dari verifikasi data hingga memasukkan surat suara ke dalam kotak suara.
Usai memberikan suara, Edi memberikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah memastikan pelaksanaan PSU berjalan dengan lancar. “Saya melihat proses berlangsung tertib dan lancar berkat kerja keras panitia dan kesadaran masyarakat,” ujarnya.
Bupati juga memuji kesigapan petugas keamanan yang berjaga di lokasi untuk memastikan tidak terjadi pelanggaran prosedur. Cuaca cerah yang menyertai pagi itu turut menarik perhatian Edi, yang menilai cuaca baik sebagai pertanda positif bagi jalannya demokrasi di Kutai Kartanegara.
Edi menegaskan bahwa PSU lebih dari sekadar rutinitas demokrasi, tetapi merupakan momen penting untuk memperbaiki sistem pemilu yang ada. “Setiap suara yang diberikan hari ini adalah cerminan tanggung jawab kita sebagai warga negara,” tegasnya.
Edi juga mengingatkan pentingnya partisipasi tinggi dalam PSU untuk memperkuat legitimasi pemimpin yang terpilih. Ia mengajak pemilih muda untuk tidak golput. “Anak muda harus jadi garda terdepan dalam membangun demokrasi yang sehat,” imbuhnya.
Sebelum meninggalkan lokasi, Edi memastikan bahwa seluruh protokol pemilu telah dijalankan dengan baik dan berpesan agar penghitungan suara dilakukan secara transparan.
Pelaksanaan PSU di Kukar kali ini dianggap sebagai ujian kedewasaan berdemokrasi setelah sebelumnya terjadi beberapa sengketa hasil pemilu di daerah tersebut. “Semoga dalam PSU ini, tingkat partisipasi pemilih tidak berkurang dari 70%,” tutupnya. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah
