Akbar Haka Dorong Sertifikasi Profesi di Kukar

KUTAI KARTANEGARA – Transformasi dunia kerja yang kian dipengaruhi teknologi modern menjadi sorotan Anggota Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar), Akbar Haka. Dalam rapat pembahasan awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029, Senin (04/08/2025), ia mendorong pemerintah daerah agar tidak hanya fokus pada pendidikan formal, tetapi juga memperkuat pendidikan vokasi dan pelatihan profesi.

Menurutnya, tuntutan industri saat ini lebih menekankan pada keterampilan praktis yang didukung sertifikasi resmi, bukan sekadar ijazah.

“Dunia kerja sudah berubah. Kita tak bisa lagi hanya mengandalkan gelar dari jurusan-jurusan umum. Yang dibutuhkan saat ini adalah keterampilan dan sertifikat profesi yang diakui secara global,” ujar Akbar.

Ia mencontohkan sejumlah bidang yang semakin diminati dan memiliki prospek menjanjikan, seperti fotografer, videografer, barista, caster, hingga soundman. Profesi-profesi tersebut, kata Akbar, kini tidak bisa dipandang sebelah mata karena terbukti mampu bersaing di pasar kerja modern.

Akbar juga menyinggung perkembangan kecerdasan buatan (AI) yang kian masif di kalangan masyarakat. Ia menilai teknologi seperti ChatGPT bukan hanya membawa tantangan, tetapi juga melahirkan peluang baru dalam bentuk profesi kreatif.

“Jadi kita tahu AI atau ChatGPT, semua orang memakai ChatGPT hari ini di handphone-nya. Namun tidak semua orang bisa menggunakan ChatGPT atau AI dengan benar,” ungkapnya.

Ia mencontohkan lahirnya profesi baru seperti prompt writer, yakni individu yang mampu menyusun perintah (prompt) secara terstruktur agar AI menghasilkan keluaran yang sesuai kebutuhan.

“Prompt writer ini bisa menentukan hasil visual AI secara detail. Misalnya, mengubah foto keluarga jadi versi kartun, menentukan pencahayaan, busana, ekspresi wajah, hingga efek dramatis dalam gambar,” jelasnya.

Meski demikian, Akbar menegaskan peran manusia tetap tidak tergantikan.

“Dan AI atau ChatGPT itu, AI itu kan dia hanya alat sedangkan otaknya tetap manusia. Manusia yang mendistribusikan apa yang kita mau kepada AI tersebut,” ujarnya.

Ia berharap ke depan, pemerintah daerah Kukar dapat memasukkan sertifikasi profesi ke dalam kebijakan pendidikan sehingga generasi muda memiliki bekal kompetensi yang diakui, baik di tingkat lokal maupun global. [] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com