BERAU – Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Berau, Kalimantan Timur, menyebabkan 17 kampung di empat kecamatan terendam air. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau, tercatat sebanyak 12.025 jiwa menjadi korban terdampak banjir tersebut.
Kepala BPBD Berau, Masyadi, mengonfirmasi bahwa hingga Kamis (08/05/2025), genangan air masih merendam sejumlah kawasan di wilayah tersebut. Ia menjelaskan bahwa banjir terjadi di Kecamatan Sambaliung, Teluk Bayur, Segah, dan Kelay.
“Benar, terdapat 17 kampung di empat kecamatan yang terdampak banjir. Tinggi air bervariasi antara 1,5 meter hingga 3 meter di sejumlah lokasi,” ujarnya
Banjir yang terjadi kali ini disebut lebih parah dibanding kejadian serupa pada Maret 2025. Wilayah yang terdampak parah antara lain Kampung Meraang, Tumbit Melayu, dan Pegat Bukur. Masyadi menambahkan, jumlah warga terdampak mencapai 3.993 kepala keluarga yang tersebar di 67 rukun tetangga (RT).
Dalam upaya penanganan, BPBD Berau telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial, Baznas, dan pihak swasta untuk menyalurkan bantuan logistik kepada masyarakat. Bantuan yang diberikan berupa bahan makanan pokok, perlengkapan darurat, serta kebutuhan sehari-hari lainnya.
“Bantuan sudah kami distribusikan kepada warga terdampak bersama dengan dinas terkait dan mitra kemanusiaan lainnya,” tambahnya.
Kampung Pegat Bukur menjadi lokasi dengan dampak paling berat. Menurut keterangan Kepala Kampung Pegat Bukur, Adi Kusuma, aktivitas warga hampir terhenti total karena ketinggian air telah mencapai atap rumah.
“Sejak kemarin kami tidak bisa beraktivitas. Di beberapa titik, air sudah setinggi atap rumah warga,” ucap Adi.
Saat ini, pihak berwenang dan relawan masih terus memantau perkembangan situasi banjir, sambil melakukan distribusi bantuan dan evakuasi bagi warga yang membutuhkan.[]
Redaksi12