SAMARINDA – Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Rudy Mas’ud resmi memulai tugas pertamanya sebagai gubernur pada Senin (03/03/2025). Bersama Wakil Gubernur Seno Aji, Rudy Mas’ud hadir dalam rapat paripurna ke-8 Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim. Usai mengikuti rapat tersebut, Rudy menyampaikan komitmennya untuk segera merealisasikan salah satu program unggulannya, yaitu Gratispol.
Dalam keterangannya kepada awak media, Rudy memastikan bahwa program-program dalam skema Gratispol akan segera disinkronisasikan dan dijalankan tahun ini juga.
“Insya Allah, dalam tahun ini program-program Gratispol akan segera kita sinkronisasikan dan bisa berjalan tahun ini juga,” ujar Rudy Mas’ud.
Program Gratispol dirancang untuk memberikan layanan gratis di beberapa bidang penting, antara lain pendidikan, kesehatan, penyediaan WiFi, serta bantuan umrah dan haji. Fokus utama dari program ini adalah memberikan pendidikan gratis mulai dari tingkat SMA/SMK hingga perguruan tinggi (S3) bagi masyarakat Kaltim.
Rudy mengungkapkan bahwa anggaran untuk pelaksanaan program ini sudah dimasukkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2025, dan siap dijalankan segera.
“Anak-anak SMA kita, anak-anak kuliah kita semuanya sudah bisa melaksanakan program Gratispol tanpa biaya siswa lagi. Kita sudah anggarkan, jadi insya Allah bisa langsung berjalan,” ujarnya.
Berbeda dengan program beasiswa yang ada sebelumnya, program pendidikan gratis dalam skema Gratispol tidak memerlukan seleksi ketat. Rudy menjelaskan bahwa dana bantuan pendidikan akan langsung disalurkan ke rekening masing-masing pelajar dan mahasiswa tanpa proses seleksi.
“Nggak ada seleksi, tim tetap ada, tapi kita nggak melakukan seleksi. Uangnya langsung kita bayarkan ke akun masing-masing penerima,” tambah Rudy.
Meskipun begitu, program ini memiliki ketentuan terkait penerima manfaat. Bantuan pendidikan hanya berlaku bagi mahasiswa yang berkuliah di dalam wilayah Kalimantan Timur. Rudy menegaskan bahwa mahasiswa yang memilih kuliah di luar Kaltim dianggap sudah mampu secara finansial. Namun, mereka masih bisa mendapatkan bantuan melalui jalur beasiswa Kaltim Sukses.
“Bagi mereka yang kuliah di luar Kaltim, kita anggap mereka mampu. Tapi kalau mau mendapatkan bantuan pemerintah lewat beasiswa, jalurnya ada,” kata Rudy. Beasiswa ini juga mencakup mahasiswa yang sedang belajar di luar negeri, seperti di Yaman, Arab Saudi, Jepang, dan Korea.
Pemerintah Provinsi Kaltim telah menyiapkan anggaran sebesar Rp750 miliar untuk tahap awal pelaksanaan pendidikan gratis ini, yang akan dikelola oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kaltim.
“Kita sudah siapkan anggarannya, tinggal menunggu SK Gubernur. Begitu SK ditandatangani, program ini langsung berjalan,” jelas Rudy.
Untuk memperkuat legalitas program ini, Pemprov Kaltim juga tengah menyelesaikan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pendidikan Gratis yang sudah dalam tahap finalisasi. “Pergubnya sudah jadi draft-nya, minggu depan kita tanda tangani,” kata Rudy.
Lebih lanjut, Rudy mengungkapkan bahwa program Gratispol juga mengalokasikan 20 persen dari APBD Kaltim untuk sektor pendidikan.
“Kita siap memangkas anggaran lain-lain supaya anak-anak kita bisa sekolah. Ini demi SDM Kaltim yang lebih baik,” tutup Rudy.
Dengan adanya program ini, diharapkan kualitas pendidikan di Kaltim akan meningkat, dan akses pendidikan akan lebih merata untuk semua lapisan masyarakat, tanpa terkendala oleh biaya. []
Redaksi03