JAWA BARAT – Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana mengambil langkah tegas terhadap Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tidak menunjukkan etos kerja yang baik. Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan akan menempatkan ASN yang malas, sering bolos, dan tidak disiplin ke barak militer Rindam III/Siliwangi sebagai bagian dari program pembinaan.
“Yang tidak produktif, yang suka bolos, nanti akan dimasukkan ke sini (barak militer Rindam III/Siliwangi),” tegas Dedi Mulyadi saat meninjau barak tersebut. Ia menilai, pembinaan militer diperlukan untuk membentuk kedisiplinan para ASN yang dinilainya mulai luntur.
“Agar mereka tahu tentang disiplin, agar mereka menjadi ASN yang produktif, tidak enak-enakan, malas-malasan dalam bekerja,” tandasnya.
Langkah ini menurut Dedi bukan sekadar wacana. Ia sudah mendiskusikan rencana tersebut bersama Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Jawa Barat, Herman Suyatman, saat keduanya berada di kompleks Rindam III/Siliwangi.
“Iya Pak Gubernur tadi menyampaikan hal itu,” tutur Herman Suyatman menanggapi pernyataan atasannya.
Lebih lanjut, Herman menyebut bahwa bukan hanya ASN dan remaja bermasalah yang akan ditempatkan di barak militer tersebut. Para siswa berprestasi juga akan dikirim untuk menjalani pelatihan kepemimpinan. Tujuannya berbeda: bukan pembinaan karena masalah kedisiplinan, melainkan penguatan karakter dan jiwa kepemimpinan generasi muda.
“Ini akan jadi role model, setelah yang ini selesai, nanti ketua-ketua OSIS akan dimasukkan ke sini untuk mendapat latihan dasar kepemimpinan,” ungkap Herman.
Dedi Mulyadi menyatakan bahwa siswa-siswa unggulan dari tiap sekolah nantinya akan diwajibkan mengikuti pendidikan di Rindam III/Siliwangi.
“Nanti yang pinter-pinter dimasukkan ke sini, setiap sekolah nanti wajib kirim siswa berprestasinya ke sini untuk mendapat latihan dasar kepemimpinan,” cetusnya.
Menurutnya, kombinasi antara kecerdasan akademik dan ketahanan fisik serta mental yang diperoleh dari pelatihan militer dapat menghasilkan individu yang unggul di masa depan.
“Agar dia bisa menjadi scientist, ahli matematika, ahli fisika, dia punya dasar fisik yang kuat, termasuk pegawai,” ujar Dedi Mulyadi menegaskan tujuannya.
Langkah yang dirancang oleh Gubernur ini mencerminkan pendekatan berbeda dalam membangun disiplin dan kepemimpinan di lingkungan ASN dan pelajar. Bila diterapkan konsisten, kebijakan ini berpotensi membawa dampak terhadap reformasi budaya kerja dan pendidikan karakter di Jawa Barat. []
Redaksi11