KUTAI KARTANEGARA – Upaya memperkuat ketahanan pangan nasional kembali mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Kartanegara (Kukar). Anggota DPRD Kukar, Rahmat Dermawan, menyambut positif langkah Kepolisian Daerah Kalimantan Timur (Polda Kaltim) yang menggelar program penanaman jagung bersama di RT 15 Desa Sungai Seluang, Kecamatan Samboja, pada Rabu (09/07/2025).
Program tersebut merupakan bagian dari inisiatif pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, yang menargetkan swasembada pangan tahun 2025. Bagi daerah seperti Kukar yang memiliki lahan luas dan potensi pertanian besar, kegiatan ini dipandang sebagai momentum penting dalam menghidupkan kembali sektor pertanian, terutama di wilayah yang pernah terdampak aktivitas pertambangan.
Rahmat Dermawan menyatakan apresiasinya terhadap kegiatan ini. Menurutnya, keterlibatan aparat kepolisian dalam program pangan menjadi bukti kolaborasi nyata lintas sektor.
“Jadi kami DPRD Kukar tentu memberikan apresiasi atas upaya yang dilakukan Kepolisian untuk ikut serta dalam program swasemba ini,” ungkap Rahmat Dermawan usai menghadiri kegiatan tersebut.
Ia menambahkan, ketahanan pangan tidak bisa hanya dibebankan kepada pemerintah daerah. Kolaborasi semua pihak, baik aparat penegak hukum, kelompok tani, hingga masyarakat, sangat dibutuhkan agar target swasembada dapat terwujud.
“Terlihat hari ini semua stakeholder Polda Kaltim, Forkopimda, Kepolisian Kukar, Gapoktan turun ikut serta dalam kontribusi dalam ketahanan pangan ini tentu kami sangat memberikan apresiasi sekali,” ujarnya.
Lebih jauh, Rahmat juga menyoroti potensi besar lahan eks tambang di Kukar yang dapat dialihfungsikan menjadi lahan pertanian produktif. Menurutnya, jika langkah seperti ini diperluas, maka ketahanan pangan tidak hanya menjadi program jangka pendek, tetapi juga warisan berkelanjutan bagi masyarakat lokal.
“Langkah seperti ini adalah sebuah gerakan yang baik dan semoga lebih banyak lagi titik-titik yang bisa dikelola seperti ini,” harapnya.
Meski demikian, Rahmat tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi sektor pertanian di daerah. Ia menilai salah satu masalah utama adalah minimnya regenerasi petani.
“Khususnya regenerasi di pertanian kita itu sangat minim. Karena itu kami mendorong terjadinya peralatan-peralatan modernisasi pertanian ini agar para petani-petani kita itu tertarik dan berminat untuk ikut menjadi terlibat dalam profesi-profesi sebagai petani ke depan,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa usia produktif di kalangan petani semakin berkurang, sehingga keterlibatan generasi muda sangat dibutuhkan.
“Seperti yang kita lihat petani-petani kita usianya usia-usia tua dan yang memang produktivitasnya rendah sehingga ketika para milenial ini seharusnya ikut terlibat, harapannya produktivitas ini bisa lebih ditingkatkan lagi,” tutup Rahmat.
Dengan adanya dorongan dari DPRD Kukar serta keterlibatan berbagai pihak, diharapkan program penanaman jagung bersama ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi juga langkah nyata memperkuat fondasi ketahanan pangan nasional. [] ADVERTORIAL
Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan