Edukasi Masyarakat Kunci Pencegahan Karhutla di Desa

KUTAI KARTANEGARA – Ancaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali menjadi sorotan, khususnya di wilayah pelosok Kutai Kartanegara (Kukar) yang aksesnya sulit dijangkau. Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kukar Komisi IV, Muhammad Idham, menegaskan perlunya perhatian lebih dari pemerintah agar daerah terpencil tidak tertinggal dalam hal penanggulangan bencana maupun pembangunan.

Idham menilai, karhutla di pelosok bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga berkaitan dengan kesenjangan pelayanan publik. Wilayah yang jauh dari pusat kota seringkali kesulitan mendapatkan bantuan cepat, baik dalam penanganan kebakaran, pendidikan, maupun infrastruktur dasar.

“Kalau di Sebulu atau Tenggarong Seberang masih relatif dekat, sehingga kalau ada kejadian bisa cepat ditangani. Tapi kalau di wilayah pelosok, jarak tempuh sangat jauh, bahkan dari pagi sampai sore baru sampai. Itu jadi tantangan besar,” jelasnya, Sabtu (13/09/2025).

Ia menekankan pentingnya sinergi lintas sektor dalam mencegah maupun mengatasi kebakaran hutan. Menurutnya, pemerintah, aparat, dan masyarakat perlu bergerak bersama agar upaya pengendalian lebih efektif. “Harapannya, kalau ada kebakaran hutan bisa ditangani bersama-sama. Jadi bukan hanya satu pihak saja, tapi harus ada sinergi,” katanya.

Selain kolaborasi, Idham menyoroti aspek edukasi masyarakat. Kebiasaan membuka lahan dengan cara membakar, yang masih ditemukan di sejumlah desa, harus terus ditekan melalui penyuluhan. “Kalau masyarakat sudah paham, mereka tidak lagi membuka lahan dengan cara membakar. Justru bisa diarahkan untuk mengoptimalkan lahan tidur menjadi produktif, misalnya untuk pertanian atau perkebunan,” ujarnya.

Menurut Idham, pencegahan karhutla yang disertai pemanfaatan lahan produktif akan membawa dua keuntungan sekaligus: melindungi lingkungan sekaligus meningkatkan pendapatan warga.

Politisi Komisi IV ini menambahkan, DPRD Kukar berkomitmen memperjuangkan aspirasi masyarakat pelosok, baik dalam bidang lingkungan, pendidikan, maupun pembangunan desa. “Kami sudah beberapa kali turun ke lapangan, melihat langsung kondisi di desa. Banyak aspirasi yang masuk, salah satunya terkait sarana prasarana dan juga pencegahan karhutla. Ini semua kami sampaikan ke pemerintah agar segera ditindaklanjuti,” tambahnya.

Idham berharap perhatian pemerintah terhadap wilayah pelosok semakin meningkat agar kesenjangan layanan tidak terus berlanjut. “Kami ingin semua wilayah, termasuk yang jauh sekalipun, mendapat perhatian. Jangan sampai terabaikan hanya karena akses yang sulit,” tandasnya. [] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com