SAMARINDA – Program Makan Gratis Bergizi (MGB) yang diinisiasi Pemerintah Kota Samarinda masih menghadapi tantangan dalam pemerataan pelaksanaannya di seluruh sekolah. Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Muhammad Novan Syahronny Pasie, menyoroti bahwa hingga pertengahan 2025, program tersebut belum sepenuhnya merata. “Jadi memang proses MGB ini kan, tidak berjalan merata,” ujar Novan saat ditemui di Gedung DPRD Kota Samarinda, Rabu (18/06/2025) siang.
Menurutnya, saat ini implementasi MGB baru menjangkau sebagian sekolah yang sesuai dengan ketentuan zonasi. Artinya, masih ada banyak sekolah yang belum mendapatkan manfaat dari program ini. “Jadi, masih hanya beberapa sekolah yang memang sesuai dengan zonanya,” tambahnya.
Namun, Novan memastikan bahwa sejauh ini belum ada laporan resmi dari masyarakat maupun pihak sekolah mengenai adanya kendala berarti dalam pelaksanaan program tersebut. “Jadi memang sampai hari ini belum ada laporan berkaitan tentang permasalahan tersebut,” tegasnya.
Baik dari sisi pendistribusian maupun kualitas makanan, kata Novan, belum ditemukan masalah yang signifikan. Hal ini berkat pengawasan yang ketat dari berbagai pihak, termasuk pemantauan oleh badan nasional. “Baik itu dari sisi pendistribusian maupun kualitas makanan, karena kan tetap diawasi dari daerah dari Badan Nasional,” jelasnya.
Komisi IV DPRD sendiri berperan sebagai penerima aspirasi serta pengaduan masyarakat terkait pelaksanaan program MGB. Novan menegaskan, pihaknya akan siap menindaklanjuti jika ditemukan ketidaksesuaian dengan standar yang telah ditetapkan. “Dalam hal ini, peran kita adalah menerima laporan, bagaimana andai kata ada sesuatu yang memang tidak berkesesuaian, standarisasinya seperti apa,” ucapnya.
Ia juga memastikan pengawasan terhadap kualitas penyajian makanan terus berjalan. Hingga kini belum ditemukan pelanggaran terkait standar mutu yang diterapkan. “Sampai hari ini belum ada,” pungkas Novan.
Selain memastikan kualitas makanan, Komisi IV DPRD Samarinda menilai bahwa percepatan pemerataan program MGB harus menjadi perhatian. Menurut Novan, diperlukan koordinasi yang lebih intensif antara pemerintah daerah, dinas terkait, dan penyedia jasa makanan, agar cakupan program bisa diperluas ke seluruh zona pendidikan di Samarinda.
Ia pun mendorong adanya evaluasi berkala dan peningkatan kerja sama lintas sektor agar seluruh pelajar di Kota Tepian bisa merasakan manfaat program MGB. “Kolaborasi semua pihak mutlak diperlukan, agar mutu gizi makanan tetap terjaga dan program ini benar-benar merata,” tegas Novan. [] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Nursiah