Mantan Vokalis Band Kapital Duduki Kursi DPRD Kukar

KUTAI KARTANEGARA – Kehadiran Ahmad Akbar Haka Saputra di jajaran Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) membawa warna baru dalam dinamika parlemen daerah. Ia tidak sekadar menggantikan posisi almarhum Junaidi melalui mekanisme pergantian antarwaktu, tetapi juga menghadirkan semangat dan perspektif yang lahir dari latar belakangnya sebagai pelaku seni dan budaya.

Sebagai kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dari Daerah Pemilihan (Dapil) I Tenggarong, Akbar menduduki kursi legislatif karena memperoleh suara terbanyak kedua pada Pemilu 2024 lalu. Terpilihnya Akbar bukan hanya soal elektabilitas, tetapi juga karena rekam jejaknya dalam membangun ekosistem budaya dan kreativitas di Kukar.

Lelaki yang sebelumnya dikenal sebagai vokalis Band Kapital ini telah terlibat dalam pengembangan sektor pariwisata dan hiburan sejak 2012. Melalui Rockaholic Company, ia menggagas festival musik Kukar Rock in Fest (KRF) yang berkembang menjadi Rock In Borneo. Festival tersebut tak hanya menyuguhkan hiburan, melainkan juga membangun citra Kukar sebagai destinasi budaya dan musik berskala internasional.

Rock In Borneo menjadi momentum penting dalam sejarah musik di Kukar. Konser ini berhasil menarik perhatian nasional dan internasional, serta mengundang band-band ternama seperti Helloween, Sepultura, Skid Row, hingga Fire House. Rekor konser musik gratis dengan jumlah penonton terbanyak dari Museum Rekor Indonesia (MURI) pun berhasil diraih.

Ditemui usai pelantikannya di Tenggarong, Senin (28/07/2025), Akbar menyampaikan refleksinya tentang politik. “Buat saya, politik itu seperti dua mata pisau. Kalau digunakan untuk hal yang salah, maka hasilnya akan salah. Tetapi, kalau dipakai untuk hal yang benar, dia bisa sangat bermanfaat,” jelasnya.

Ia juga mengungkapkan bahwa banyak generasi muda yang memandang politik dengan sinisme, namun dirinya merasakan manfaat besar ketika terlibat langsung. Kini, ia tidak lagi berada di panggung sebagai vokalis musik keras, melainkan di ruang dewan sebagai penyambung lidah rakyat mewakili PDI-P.

“Saya merasa setelah terjun ke politik, ada manfaat yang dapat saya bawa. Karena sebagai seniman, saya mungkin dapat menyuarakan hal-hal kreatif. Tapi sebagai politisi, saya dapat menyalurkan suara itu lewat sistem yang lebih efektif,” jelasnya lagi.

Dengan penugasannya di Komisi IV DPRD Kukar, Akbar berkomitmen untuk tetap berpijak pada isu-isu yang dekat dengan komunitas, terutama pendidikan, kesenian, ekonomi kreatif, dan pariwisata. Ia menyatakan bahwa keterlibatannya di legislatif adalah kesempatan untuk mewujudkan perubahan nyata di tengah masyarakat.

“Saya berkomitmen untuk dapat langsung turun ke masyarakat, dapat memperjuangkan aspirasi mereka semua, terutama dari kalangan muda dan juga pelaku budaya,” tutupnya. [] ADVERTORIAL

Penulis: Rudi Harahap | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com