KUTAI KARTANEGARA – Ketua National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Bisyron, menyoroti perbandingan menarik antara jumlah atlet yang dikirim dengan perolehan medali di ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas).
Dalam penjelasannya, Bisyron mengambil contoh konkret dari kontingen Balikpapan yang mengirimkan jumlah atlet dan official yang cukup besar, mencapai 129 orang. Namun, dengan jumlah yang signifikan tersebut, mereka hanya mampu membawa pulang sebanyak 4 medali emas.
Di sisi lain, kontingen Kukar, dengan jumlah atlet dan official yang jauh lebih sedikit, yaitu hanya 29 orang, justru mampu meraih prestasi yang hampir setara dengan perolehan 3 medali emas. Data perbandingan ini secara jelas mengindikasikan sebuah fakta penting bahwa dalam konteks kompetisi olahraga, kualitas atlet memiliki peran yang jauh lebih utama, dibandingkan dengan sekadar kuantitas.
“Kontingen kita, meskipun dengan jumlah atlet yang relatif sedikit, mampu membuktikan bahwa kualitas pembinaan dan potensi atlet yang dimiliki jauh lebih berharga,” ucap Bisyron di Tenggarong Seberang, Sabtu (17/05/2025).
Oleh karena itu, Bisyron menegaskan bahwa fokus utama NPCI Kukar pada saat ini adalah untuk melakukan identifikasi potensi atlet disabilitas secara lebih mendalam dan memberikan program pelatihan yang terarah, terstruktur, dan periodik. Dengan pendekatan ini, diharapkan setiap atlet dapat mengembangkan kemampuannya secara maksimal. Lebih lanjut, Bisyron menjelaskan bahwa untuk dapat mengejar prestasi yang membanggakan dan meraih medali di berbagai ajang kompetisi, termasuk Peparnas.
Program latihan intensif yang dilaksanakan selama enam hari dalam seminggu telah menjadi program utama yang dijalankan oleh NPCI Kukar.
Selain itu, NPCI Kukar juga menjalin kerjasama yang erat dengan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Kukar untuk memfasilitasi berbagai kegiatan latihan yang dibutuhkan oleh para atlet.
Bisyron pun menyampaikan rasa optimisnya terhadap target-target yang telah ditetapkan oleh NPCI Kukar, terutama dalam menghadapi ajang Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) tahun 2028 yang akan datang. Dalam waktu dua tahun ke depan, NPCI Kukar memfokuskan diri pada upaya identifikasi potensi atlet-atlet baru yang mungkin belum terjaring.
Berupaya untuk mendapatkan dukungan penuh dan berkelanjutan dari pemerintah daerah guna terus meningkatkan kualitas pembinaan atlet untuk meraih lebih banyak medali di tingkat nasional, bahkan di kancah olahraga disabilitas internasional. Dengan fokus yang jelas pada pelatihan intensif dan identifikasi potensi yang tepat, diharapkan Kabupaten Kukar akan dapat terus menorehkan prestasi yang membanggakan.[]
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Risa Nurjanah