SAMARINDA – Komitmen Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) dalam mencetak pemimpin masa depan terus diperkuat. Melalui program Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD), Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim berupaya menciptakan ekosistem pembinaan kepemudaan yang inklusif, terukur, dan berdampak.
Berbeda dari pelatihan nasional yang kuotanya terbatas, PKPMD merupakan inisiatif daerah yang dirancang untuk membuka lebih banyak ruang partisipasi bagi generasi muda. “Ini program pertama di daerah. Kita lihat pelatihan serupa di nasional sangat bagus, dan karena kuota nasional terbatas, kami rasa Kaltim perlu punya versi sendiri yang disesuaikan dengan konteks lokal,” ungkap Rusmulyadi, Sub Koordinator Kepemimpinan, Kepeloporan, dan Kemitraan Pemuda Dispora Kaltim kepada awak media, Kamis (08/05/2025).
Program ini akan menjaring 50 peserta terbaik dari seluruh wilayah Kaltim melalui proses seleksi terbuka. Pendaftaran dibuka sejak 5 hingga 25 Mei 2025 melalui platform digital Go Sepakat (https://talent.gosepakat.id/course/67). Seleksi akan meliputi tahapan administrasi, tes tertulis, dan wawancara. Pengumuman peserta dilakukan pada 4 Juni, pembekalan pada 5 Juni, dan pelatihan berlangsung selama 9–14 Juni 2025.
“Siapa pun pemuda Kaltim boleh mendaftar. Kami tidak membagi jatah berdasarkan kabupaten/kota. Semua punya kesempatan yang sama,” tegas Rusmulyadi. Ia menambahkan, program ini terbuka bagi semua gender, termasuk penyandang disabilitas. “Kami berharap hasil seleksi mencerminkan keberagaman peserta,” tambahnya.
Peserta akan mengikuti pelatihan intensif bersama lembaga-lembaga seperti Komando Reseor Militer, Ikatan Alumi Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (IKAL-Lemhannas), serta mendapatkan inspirasi langsung dari tokoh muda Kaltim seperti Hana Pratiwi. Disiplin dan integritas menjadi fokus utama pembinaan, dengan sistem semi-militer, didampingi tim dari Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri). “Mereka akan dilatih disiplin. Bangun pagi, kegiatan terstruktur, semua diawasi oleh tim dari TNI/Polri,” jelasnya.
Menariknya, seluruh kegiatan ini gratis total. Untuk mendukung sistem pembinaan yang berkelanjutan, Dispora Kaltim juga mengembangkan aplikasi SEPAKAT, sebuah platform digital berbasis data untuk pelacakan pelatihan, organisasi, dan anggota pemuda aktif. “
“Sesuai semangat Gubernur Kaltim, kegiatan ini ‘gratis poll’. Dari dulu program kepemudaan di Kaltim selalu kami rancang tanpa pungutan biaya. Saya merasakan bagaimana sulitnya kita mau mencari data, karena berkas yang dalam bentuk hardcopy harus dicari dulu, kemudian disalin lagi, ini makan waktu,” kata Rusmulyadi.
Hingga akhir 2024, SEPAKAT mencatat 56 pelatihan dengan 7.960 peserta di seluruh Kaltim. Kota Samarinda menduduki posisi teratas dengan 2.040 peserta, disusul Kutai Kartanegara dan Balikpapan. “Sistem ini kami buat terbuka, masyarakat bisa mengetahui perkembangan kepemudaan di Kaltim secara real-time. Kini, mereka bisa melihat data pelatihan yang telah dilaksanakan, jumlah organisasi yang terdaftar, hingga jumlah anggota yang aktif dalam berbagai kegiatan pemuda,” jelasnya.
Organisasi Kepemudaan juga dapat mendaftar langsung lewat SEPAKAT agar tercatat dan terintegrasi dalam program resmi. Dispora Kaltim berharap PKPMD dan SEPAKAT menjadi titik tolak percepatan regenerasi pemimpin di Benua Etam.
“Kami ingin memastikan bahwa semua organisasi kepemudaan yang ada benar-benar terdata dan bisa diakomodasi. Menyiapkan pemimpin sejak muda itu kunci. Kita punya potensi besar, jumlah pemuda Kaltim menurut BPS sudah lebih dari satu juta. Dari situ, pasti banyak yang layak diberi panggung dan pembinaan,” tutup Rusmulyadi. []
Penulis: Muhammad Ihsan