Target Rp1,4 Miliar PAD Wisata Kukar Dikejar dengan Optimisme

KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mengintensifkan transformasi ekonomi melalui sektor pariwisata yang kini mulai menunjukkan kontribusi nyata terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD). Dengan dinamika ekonomi nasional yang masih fluktuatif, upaya untuk menjadikan pariwisata sebagai sektor unggulan menjadi semakin krusial dalam mengurangi ketergantungan terhadap sektor tambang dan migas.

Kepala Bidang Pengembangan Destinasi Wisata Dinas Pariwisata Kukar, Ridha Patrianta, menginformasikan bahwa per akhir Mei 2025, realisasi PAD dari sektor wisata telah mencapai sekitar Rp700 juta dari target Rp1,4 miliar. Capaian ini disebutnya sebagai sinyal positif bahwa strategi pengembangan yang dijalankan mulai menunjukkan hasil. “Kami optimis. Dengan strategi yang disusun matang dan kerja sama berbagai pihak, angka Rp1,4 miliar bukan hal mustahil,” ungkap Ridha di Tenggarong, Senin (30/06/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa keberhasilan ini tidak hanya bersumber dari unit usaha yang dikelola pemerintah daerah, tetapi juga dari kemitraan bersama sektor swasta. Hingga Maret 2025, total kontribusi ekonomi dari sektor pariwisata mencapai Rp9,1 miliar, mencerminkan kekuatan sektor ini dalam menopang keberlanjutan fiskal daerah.

Namun, Ridha tidak menutup mata terhadap tantangan yang dihadapi. Ia menyebutkan bahwa efisiensi anggaran negara, turunnya daya beli masyarakat, dan ketidakpastian ekonomi turut berdampak pada penurunan tingkat kunjungan wisata. Hal ini terlihat pada penurunan okupansi hotel dan lesunya beberapa objek wisata. “Tren retribusi memang belum menunjukkan lonjakan signifikan, tapi masih stabil. Kami terus monitor perkembangan ini untuk antisipasi skenario yang mungkin terjadi,” katanya.

Diversifikasi sumber PAD dari sektor wisata kini melibatkan berbagai komponen, mulai dari retribusi parkir hingga sektor kuliner dan hiburan. Untuk menjaga kesinambungan, Dispar Kukar mengedepankan inovasi layanan dan promosi digital, serta memperluas pengembangan desa wisata.

Ridha menegaskan bahwa pembangunan pariwisata Kukar bukan hanya orientasi angka, melainkan bagian dari agenda besar untuk memperkenalkan identitas budaya serta membuka peluang ekonomi yang lebih inklusif. “Wisata adalah investasi jangka panjang. Ia tidak hanya mendatangkan uang, tapi juga menciptakan lapangan kerja, menghidupkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah), dan memperkenalkan identitas daerah ke khalayak luas,” ucapnya.

Ke depan, strategi peningkatan kualitas destinasi wisata, penguatan promosi digital, dan pengembangan kelembagaan desa wisata menjadi prioritas utama. Ridha mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama melihat pariwisata sebagai peluang pembangunan kolektif. “Kami mengajak seluruh pelaku usaha dan warga lokal untuk melihat pariwisata sebagai peluang, bukan hanya sebagai tontonan. Kita bisa tumbuh bersama lewat sektor ini,” pungkasnya.

Memasuki paruh kedua tahun 2025, Pemkab Kukar menaruh harapan besar pada sektor pariwisata sebagai motor baru pertumbuhan daerah yang inklusif, berkelanjutan, dan berdaya saing.[] ADVERTORIAL

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com
X