Lahan Kritis, Disbun Kukar Dorong Pertanian Ramah Lingkungan

KUTAI KARTANEGARA — Kekhawatiran terhadap penurunan kualitas lahan perkebunan di Kutai Kartanegara (Kukar) kini menjadi perhatian serius Dinas Perkebunan setempat. Setelah memantau sejumlah kawasan, Dinas Perkebunan Kabupaten Kutai Kartanegara (Disbun Kukar) mengidentifikasi adanya penurunan kesuburan tanah yang disebabkan oleh penggunaan bahan kimia secara terus-menerus dan berlebihan.

Fenomena ini tampak jelas di beberapa lahan perkebunan rakyat yang selama bertahun-tahun bergantung pada pupuk anorganik dan herbisida sintetis. Kepala Bidang Produksi Disbun Kukar, Subagio, mengungkapkan bahwa gejala degradasi tanah mulai terlihat dari penurunan hasil panen, meskipun petani terus meningkatkan jumlah input pupuk dan pestisida.

“Kami temukan gejala tanah menjadi keras, kehilangan unsur hara, dan aktivitas mikroorganisme tanah melemah. Ini alarm serius,” ujar Subagio saat ditemui di Tenggarong, Senin (30/06/2025).

Merespons persoalan tersebut, Disbun Kukar kini tengah menggalakkan pendekatan alternatif yang lebih ramah lingkungan. Edukasi dan pendampingan diberikan kepada petani agar mulai beralih dari sistem konvensional ke metode berbasis organik dan mekanis. Petani dianjurkan memanfaatkan pupuk organik, baik yang diolah secara mandiri maupun yang diproduksi secara pabrikan.

Selain itu, penggunaan alat mekanis seperti mesin pemotong rumput juga mulai diperkenalkan sebagai pengganti herbisida kimia. Dalam mendukung peralihan ini, pemerintah daerah memberikan bantuan berupa hand sprayer elektrik, mesin perawatan tanaman, dan pupuk organik kepada kelompok tani yang berkomitmen menerapkan pertanian berkelanjutan.

Langkah teknis ini juga dibarengi pelatihan bagi para penyuluh agar mampu menyampaikan praktik pertanian yang menjaga kelestarian tanah dalam jangka panjang. “Kami tidak bisa hanya kejar hasil panen jangka pendek, tapi harus jaga agar tanah tetap produktif 10–20 tahun ke depan,” tambah Subagio.

Untuk memperkuat kebijakan ini, Disbun Kukar menggandeng lembaga riset dan perguruan tinggi guna menyusun pedoman pemulihan lahan serta mengkaji efektivitas pemupukan organik pada berbagai jenis tanah di Kukar.

Melalui kebijakan ini, pemerintah berharap dapat menjaga keberlanjutan sektor perkebunan rakyat tanpa mengorbankan kesehatan lingkungan. Kukar menargetkan transisi ini tidak hanya menyelamatkan produktivitas lahan, tetapi juga menjamin kesejahteraan petani dalam jangka panjang.[]

Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nursiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com