BENGKAYANG – Pulau Lemukutan, Kecamatan Sungai Raya Kepulauan, Kabupaten Bengkayang, terus menjadi sorotan berkat pesona alamnya yang menawan. Namun, di balik keelokan pantai dan kekayaan bawah lautnya, masyarakat setempat masih menyuarakan satu harapan besar: ketersediaan listrik yang menyala penuh selama 24 jam.
Hingga kini, aliran listrik di pulau wisata tersebut hanya beroperasi 14 jam sehari, mulai pukul 16.00 hingga 06.00 WIB. Kondisi ini dianggap belum sejalan dengan predikat Desa Lemukutan sebagai Desa Wisata yang ditetapkan berdasarkan SK Bupati pada 2022.
Pulau yang kerap dijuluki “surga kecil di pesisir Kalbar” ini sudah lama dikenal sebagai tujuan wisata unggulan. Dengan panorama pantai berpasir putih, gradasi laut biru kehijauan, hingga spot snorkeling dan diving kelas dunia, Lemukutan terus menarik minat wisatawan, baik lokal maupun mancanegara. Jumlah kunjungan pun meningkat dari tahun ke tahun.
Ketua Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Pulau Lemukutan, Nopriandi, menegaskan bahwa keterbatasan listrik menjadi tantangan serius dalam pengembangan pariwisata. “Padahal pengunjung setiap tahunnya selalu meningkat. Tapi fasilitas yang kami berikan belum optimal karena keterbatasan listrik,” ucapnya, Sabtu (13/09/2025).
Menurutnya, wacana listrik 24 jam sebenarnya sudah digulirkan sejak 2023 dengan memanfaatkan energi baru terbarukan berbasis solar panel. Namun, rencana tersebut belum juga terealisasi. Akibatnya, banyak usaha warga, mulai dari homestay, warung makan, transportasi laut, hingga pelaku UMKM lokal, masih terkendala untuk berkembang maksimal.
Nopriandi berharap pemerintah kabupaten maupun provinsi bisa segera turun tangan. “Semoga aspirasi ini bisa diperhatikan Pemerintah Kabupaten Bengkayang maupun Gubernur Kalbar. Kami berharap tahun 2026 listrik di Pulau Lemukutan sudah bisa optimal demi kemajuan pariwisata sekaligus kesejahteraan warga,” tambahnya.
Pulau Lemukutan menawarkan pengalaman bahari yang sulit ditandingi. Kejernihan air laut dan kekayaan terumbu karang membuatnya dijuluki sebagai salah satu destinasi snorkeling dan diving terbaik di Kalimantan Barat. Beragam ikan tropis yang berenang di antara karang menciptakan “taman laut hidup” yang memikat mata.
Di daratan, pantai-pantai berpasir putih membentang indah. Banyak wisatawan memilih bersantai di tepian sambil menikmati pemandangan matahari terbenam yang disebut-sebut tak kalah indah dibanding destinasi populer di luar Kalimantan. Sayangnya, keterbatasan listrik membuat potensi tersebut belum digarap maksimal.
Homestay yang seharusnya bisa melayani tamu dengan fasilitas modern, seperti pendingin ruangan dan internet stabil, masih terkendala pasokan energi. Begitu pula dengan pelaku UMKM yang mengandalkan mesin pendingin untuk menyimpan hasil laut maupun bahan makanan.
Warga menilai, kehadiran listrik 24 jam bukan sekadar soal penerangan, melainkan juga kunci peningkatan taraf hidup. Dengan energi yang stabil, roda ekonomi desa bisa bergerak lebih cepat, membuka lapangan kerja baru, dan mendukung Pulau Lemukutan sebagai ikon wisata Kalbar.
Mereka menekankan bahwa pemerintah perlu melihat kebutuhan listrik ini sebagai investasi jangka panjang, bukan beban. Apalagi, pariwisata telah terbukti mampu memberikan dampak besar terhadap perputaran ekonomi daerah.
“Semua pihak pasti sepakat bahwa Pulau Lemukutan adalah aset berharga. Tinggal bagaimana komitmen pemerintah untuk mengoptimalkan fasilitas dasar seperti listrik. Kami hanya ingin desa kami semakin maju dan sejahtera,” ungkap seorang tokoh masyarakat setempat.
Pulau Lemukutan telah dikenal luas sebagai permata tersembunyi Kalimantan Barat. Namun, status itu belum diimbangi dengan infrastruktur yang memadai. Kini, warga hanya menunggu langkah nyata pemerintah untuk menjadikan listrik 24 jam bukan lagi sekadar wacana, melainkan kenyataan.
Dengan dukungan energi yang cukup, Lemukutan diyakini akan semakin bersinar di mata wisatawan. Pada akhirnya, keberhasilan mewujudkan listrik 24 jam tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, tetapi juga mengukuhkan posisi Lemukutan sebagai destinasi wisata unggulan Indonesia. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan