JAKARTA – Google mengumumkan penghapusan lebih dari 10.000 akun yang terdeteksi sebagai bisnis fiktif atau yang telah diretas di platform Google Maps. Langkah ini diambil setelah perusahaan menerima laporan dari sebuah bisnis di Texas, Amerika Serikat, yang mengungkapkan bahwa identitas mereka telah dikloning oleh akun-akun tersebut. Google menegaskan bahwa penghapusan ini merupakan bagian dari komitmennya untuk menjaga keakuratan informasi dan meningkatkan keamanan layanan bagi penggunanya.
Pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Google pada Senin (24/03/2025) menjelaskan bahwa penipuan ini umumnya terjadi pada kategori layanan darurat, seperti jasa tukang kunci, derek mobil, dan perbaikan rumah mendesak. Para pelaku memanfaatkan situasi mendesak pengguna untuk menawarkan harga yang tidak realistis, mengarah pada penipuan finansial.
Halimah DeLaine Prado, Penasihat Hukum Google, menjelaskan bahwa para penipu sering bekerja sama dengan agen pihak ketiga dan memanfaatkan media sosial untuk memperluas jangkauan penipuan mereka. “Setelah kami diberitahu soal penipuan ini, kami segera melakukan langkah-langkah ekstrem untuk mengidentifikasi iklan palsu yang serupa,” ungkap DeLaine Prado sebagaimana dikutip dari CBS News pada Selasa (25/03/2025).
Salah satu modus operandi yang digunakan adalah dengan membanjiri hasil pencarian Google Maps dengan daftar bisnis palsu di lokasi-lokasi tertentu. Ketika pengguna mencoba menghubungi nomor yang tertera, panggilan akan dialihkan ke pelaku, yang kemudian menawarkan layanan dengan harga jauh lebih tinggi dari harga pasar. Dalam beberapa kasus, pembayaran diminta melalui metode tidak biasa, seperti transfer cryptocurrency atau kartu prabayar.
Untuk melindungi diri dari penipuan semacam ini, Google memberikan beberapa tips yang bisa diikuti pengguna:
- Verifikasi Informasi: Pastikan nama bisnis, URL website, dan nomor telepon yang tercantum konsisten dengan sumber resmi yang terpercaya.
- Waspada Permintaan Tidak Wajar: Hindari bisnis yang meminta informasi pribadi atau pembayaran di luar jalur resmi.
- Laporkan Konten Mencurigakan: Gunakan fitur laporkan di Google Maps untuk memberi tahu tim Google tentang bisnis yang tidak valid.
Sebagai langkah pencegahan lebih lanjut, Google mengonfirmasi peningkatan penggunaan teknologi pembelajaran mesin (machine learning) serta tim peninjau manual yang akan bekerja untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan secara real-time. Selain itu, perusahaan berkomitmen untuk memperbarui kebijakan verifikasi bisnis, termasuk mewajibkan dokumen legal dan konfirmasi lokasi fisik sebelum akun bisnis diterbitkan di Google Maps.
Kasus ini menyoroti kerentanannya platform digital terhadap eksploitasi, terutama bagi usaha kecil yang dapat menjadi target penipuan. Google juga menyarankan pebisnis untuk mengklaim profil bisnis mereka di Google dan mengaktifkan fitur verifikasi dua langkah untuk menghindari peretasan.
Dengan langkah-langkah proaktif ini, Google berharap dapat memulihkan kepercayaan pengguna dan menciptakan ekosistem digital yang lebih transparan serta andal bagi semua pihak yang terlibat. []
Penulis: Muhammad Yusuf | Penyunting: Nistia