Warga Terinfeksi HIV Bertambah, Puskesmas Gencar Edukasi

SUMATERA UTARA – Puskesmas Tanah Jawa mencatat penambahan enam kasus baru HIV/AIDS pada periode Januari-Mei 2025, sehingga total pasien yang ditangani mencapai 22 orang. Data ini menunjukkan peningkatan signifikan dari tahun sebelumnya, yang hanya mencatat 16 kasus sepanjang 2024. Karyawati, Kepala Sub Bagian Tata Usaha Puskesmas setempat, mengungkapkan mayoritas pasien berjenis kelamin laki-laki (19 orang), sementara perempuan hanya tiga orang. “Semuanya aktif minum obat Antiretroviral (ARV) untuk menekan perkembangan virus,” ujarnya saat diwawancarai pada Senin (19/05/2025).

Dari 22 pasien, sembilan orang berdomisili di Kecamatan Tanah Jawa, sedangkan 13 lainnya berasal dari luar wilayah tersebut. Rentang usia pasien bervariasi antara 21 hingga 45 tahun. Menurut Karyawati, fenomena ini tidak hanya menjadi persoalan kesehatan, tetapi juga mengindikasikan masalah sosial yang kompleks. “Penularan HIV sangat cepat, terutama melalui Infeksi Menular Seksual (IMS). Karena itu, pencegahan harus dimulai dari pengendalian faktor risiko perilaku,” tegasnya.

Puskesmas Tanah Jawa telah mengintensifkan promosi kesehatan melalui posyandu dan edukasi langsung ke masyarakat. “Kami mendorong warga rutin memeriksakan diri dan menerapkan pola hidup sehat. Sosialisasi penggunaan alat kontrasepsi dan bahaya berganti pasangan seksual juga terus digalakkan,” tambah Karyawati. Upaya ini sejalan dengan temuan bahwa mayoritas kasus HIV/AIDS di wilayahnya terkait dengan hubungan seks berisiko dan penggunaan jarum suntik tidak steril.

HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sedangkan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah stadium akhir ketika imunitas pasien sudah sangat lemah. Penularannya terjadi melalui hubungan seks vaginal/anal tanpa pengaman, transfusi darah terkontaminasi, berbagi jarum suntik, atau dari ibu ke anak selama kehamilan, persalinan, dan menyusui. Faktor risiko utama meliputi perilaku seksual tidak aman, penggunaan narkoba suntik, serta kurangnya kesadaran melakukan tes kesehatan berkala.

Gejala HIV/AIDS terbagi dalam tiga tahap. Tahap pertama ditandai demam, sakit tenggorokan, ruam kulit, dan nyeri otot yang menyerupai flu. Pada tahap kedua, gejala tersebut dapat hilang dan muncul kembali selama sekitar 10 tahun. Tahap ketiga atau AIDS ditandai penurunan berat badan drastis, diare kronis, infeksi jamur di mulut dan alat kelamin, serta demam berkepanjangan lebih dari 10 hari. “Jika tidak ditangani, HIV/AIDS memicu komplikasi seperti tuberkulosis, ISPA, hingga kanker,” jelas Karyawati.

Terapi ARV menjadi tulang punggung pengobatan untuk menghambat replikasi virus. Namun, pencegahan tetap menjadi prioritas. Puskesmas mengimbau masyarakat menghindari hubungan seks sebelum menikah, tidak berganti pasangan, menggunakan kondom, dan menjauhi narkoba suntik. “Kami juga mendorong kelompok rentan, seperti pekerja migran dan remaja, untuk rutin tes kesehatan,” ucapnya.

Tantangan terbesar, menurut Karyawati, adalah stigma sosial yang membuat penderita enggan berobat. “Banyak pasien takut diasingkan jika statusnya terbuka. Padahal, dengan terapi ARV, mereka bisa hidup produktif,” paparnya. Untuk mengatasi hal ini, Puskesmas menggandeng tokoh agama dan masyarakat dalam kampanye anti-diskriminasi.

Data Kementerian Kesehatan menunjukkan, 50.282 kasus HIV dan 12.733 AIDS tercatat di Indonesia hingga Desember 2024. Provinsi Sumatra Utara, termasuk Kabupaten Tanah Jawa, termasuk wilayah dengan prevalensi tinggi. Ahli epidemiologi dari Universitas Sumatra Utara, Dr. Rika Sarfika, menekankan pentingnya pendekatan holistik. “Pemerintah perlu memperkuat sistem pelaporan, akses layanan kesehatan, dan pendidikan kesehatan reproduksi sejak dini,” ujarnya.

Di tengah upaya penanggulangan, kasus di Tanah Jawa menjadi alarm bagi daerah lain. Karyawati berharap kolaborasi lintas sektor dapat menekan laju penularan. “Kesehatan bukan hanya urusan medis, tetapi juga komitmen bersama untuk membangun kesadaran kolektif,” pungkasnya. []

Redaksi11

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com