DPRD Kaltim Soroti Jalan Kabupaten yang Tak Kunjung Diperbaiki

KUTAI KARTANEGARA – Luas wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) yang mencapai 27 ribu kilometer persegi menjadi tantangan tersendiri dalam pemerataan pembangunan, terutama di sektor infrastruktur jalan. Salah satu desa yang menjadi sorotan adalah Salo Cella, yang berada di Kecamatan Muara Badak. Hingga saat ini, kondisi jalan menuju desa tersebut masih belum layak dan menjadi perhatian sejumlah pihak.

Baharuddin Demmu, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari Daerah Pemilihan Kukar, menyatakan keprihatinannya atas kondisi tersebut. Dalam keterangannya, ia menyebutkan bahwa jalan tanah yang belum diperkeras itu sangat menyulitkan warga, terutama saat musim hujan.

“Desa Salo Cella itu termasuk kawasan penghasil Migas (minyak dan gas). Jangan sampai dilupakan Pemkab Kukar, maupun Pemprov Kaltim. Kasihan masyarakat Salo Cella, setiap hari harus berkutat dengan jalan berupa tanah. Jika kering berdebu, sedangkan di musim hujan menjadi kubangan lumpur,” kata Bahar, usai menghadiri rapat dengar pendapat terkait pembebasan lahan Bendungan Marangkayu di Gedung DPRD Kukar, Selasa (08/07/2025).

Pengalaman pribadinya saat melakukan kunjungan sosialisasi peraturan pada Senin (30/06/2025), memperlihatkan langsung kondisi jalan poros desa yang belum tersentuh pengerasan. Ia menyaksikan beberapa kendaraan warga terperosok di lumpur akibat badan jalan yang masih berupa tanah mentah.

Bahar mengungkapkan bahwa selama tiga tahun terakhir, Pemerintah Provinsi Kaltim telah memberikan bantuan keuangan hingga Rp25 miliar untuk pembangunan jalan menuju Salo Cella. “Kondisi jalan Desa Salo Cella itu sangat memprihatinkan. Sebagai anggota DPRD Kaltim, sebenarnya upaya-upaya kami di provinsi juga sudah luar biasa. Bahkan sudah pernah ada sebanyak 3 kali anggaran, disalurkan bantuan keuangan. Sejak 2021, 2022 serta 2023. Anggaran mencapai Rp25 miliar. Hanya persoalannya, ini kan status jalannya kabupaten,” jelasnya.

Ia berharap agar Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara juga berperan aktif dalam alokasi anggaran. Menurutnya, pembangunan jalan kabupaten sejauh delapan kilometer yang menghubungkan jalan provinsi ke pusat desa semestinya menjadi prioritas. “Sekarang kan jalan menuju Salo Cella itu sudah dicor dengan dana provinsi sebesar Rp25 miliar, digelontorkan melalui 3 kali anggaran. Nah prihatinnya saya, kenapa Kukar tidak mengganggarkan? Padahal itu jalan kabupaten,” tambah Bahar.

Selain mengingatkan Pemkab Kukar, Bahar juga menyampaikan permasalahan ini kepada Wakil Gubernur Kaltim agar turut memberi perhatian terhadap kawasan pesisir Kukar lainnya. Ia menekankan bahwa Salo Cella sebagai kampung tua yang kaya potensi alam patut mendapat perhatian dalam pembangunan infrastruktur dasar.

“Khusus Salo Cella itu kan kampung tua, kaya potensi alam sebagai daerah penghasil Migas. Tapi kenapa perbaikan jalannya tidak diprioritaskan? Apalagi kan tidak begitu banyak. Karena sebagian besar jalan Salo Cella itu masuk kawasan PHSS (PT Pertamina Hulu Sanga Sanga). Jadi tidak banyak ruas jalan umum di Salo Cella, semestinya bisa dicor Pemkab Kukar,” katanya.

Dengan kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Kukar yang baru, Bahar berharap ada langkah nyata untuk membenahi infrastruktur yang menjadi kebutuhan mendesak masyarakat.[] ADVERTORIAL

Penulis: Muhammad Ihsan | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com