Transparansi Parkir Jadi Kunci Peningkatan PAD Kota Samarinda

SAMARINDA – Potensi sektor perparkiran di Kota Samarinda dinilai bisa menjadi salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang signifikan jika dikelola secara maksimal. Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda, Sampri Shaputra, menekankan bahwa peningkatan PAD dari sektor parkir bukan hanya soal penerimaan, tetapi juga terkait transparansi pengelolaan dana agar hasilnya benar-benar masuk ke kas daerah.

“Kita mendorong pemerintah ini meningkatkan PAD itu misalnya dari sektor perparkiran,” ujar Sampri saat ditemui di Kantor DPRD Kota Samarinda, Kamis (04/09/2025) sore.

Menurut Sampri, hampir seluruh masyarakat yang menggunakan fasilitas parkir di Samarinda selalu membayar retribusi. Hal ini menunjukkan bahwa potensi pemasukan dari sektor ini cukup besar. “Kita tahu hampir seluruh masyarakat di Samarinda ini ketika parkir tidak ada mereka itu yang tidak gratis, rata-rata membayar,” katanya.

Meski begitu, Sampri menyoroti persoalan transparansi aliran dana parkir. Ia mempertanyakan apakah uang yang dibayarkan masyarakat benar-benar masuk ke kas daerah atau justru masuk ke kantung pribadi pihak tertentu. “Cuma kita tidak tahu pembayarannya apakah masuk ke daerah atau masuk ke kantung, kantung pribadi,” tegasnya.

Sampri mengingatkan bahwa masyarakat sudah menunaikan kewajibannya dengan membayar retribusi sesuai ketentuan yang berlaku. “Padahal masyarakat ini sudah menunaikan kewajibannya,” ucapnya. Oleh karena itu, pengelolaan dana parkir harus memastikan uang hasil retribusi digunakan kembali untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. “Nah, harapan kita masyarakat tunaikan itu, uangnya itu tepat sasaran masuk ke kas negara yang kemudian itu tujuannya kembali kepada masyarakat untuk pembangunan,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sampri menekankan bahwa sektor parkir memiliki potensi pemasukan yang besar jika dikelola dengan baik. Berdasarkan perhitungan perkiraan, pendapatan dari sektor parkir di Samarinda bisa mencapai angka yang signifikan setiap tahunnya. “Potensi pendapatannya besar itu, ini bisa kita mendapatkan 20 sampai 30 miliar per tahun,” ungkapnya.

Dengan potensi sebesar itu, ia menyayangkan jika sektor perparkiran tidak dimanfaatkan untuk menambah PAD secara optimal. “Potensi ini besar, kenapa tidak dikelola dengan baik,” katanya.

Sampri menegaskan, upaya optimalisasi PAD tidak harus selalu membebani masyarakat dengan pungutan baru. Yang dibutuhkan hanyalah pengelolaan potensi yang sudah ada dengan tepat dan transparan. “Kita mendorong pemerintah kita untuk meningkatkan PAD itu, tidak mesti harus kita langsung menusuk ke jantung masyarakat,” tegasnya.

Ia berharap penerimaan PAD dari sektor parkir dapat dicapai tanpa menimbulkan beban tambahan bagi warga. “Untuk itu, mudah-mudahan dengan cara-cara ini target PAD kita tercapai, tapi masyarakat juga tidak terbebani,” pungkasnya.

Optimalisasi sektor parkir tidak hanya meningkatkan pendapatan daerah, tetapi juga bisa memperkuat tata kelola kota. Dengan pengelolaan yang baik, Samarinda bisa memanfaatkan potensi PAD dari parkir sebagai sumber pembangunan, sekaligus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap transparansi penggunaan anggaran publik. [] ADVERTORIAL

Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com