KUTAI KARTANEGARA – SEUSAI kegiatan peletakan batu pertama pembangunan Gedung Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) Gloria Maluhu, Tenggarong, Sabtu (03/02/2024), Lurah Maluhu Tri Joko Kuncoro memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kutai Kartanegara (Kukar) dalam memfasilitasi tempat ibadah masyarakat tanpa membedakan agama.
Tri Joko mengatakan, kegiatan peletakan batu pertama untuk memulai proses pembangunan GPIB Gloria Maluhu ini adalah kali pertama pemerintah menerima proposal yang telah diajukan sebelumnya.
“Setelah bertahun-tahun mengajukan proposal, akhirnya tahun ini bisa direalisasikan pembangunan gereja ini,” ungkapnya usai acara peletakan batu pertama pembangunan gereja tersebut.
Dia mengungkapkan, pihaknya sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada jajaran Pemkab Kukar yang telah menyetujui proposal yang diajukan.
“Ini adalah bukti nyata bahwa pemerintah selalu hadir di seluruh lapisan masyarakat. Kami sangat mengapresiasi bahwa pemerintah tidak memandang suku, agama, dan lain sebagainya,” ujarnya
Untuk diketahui bahwa saat ini masalah yang dialami oleh Gereja GPIB Gloria Maluhu telah mencapai batas maksimal jemaat yang beribadah sebab adanya keterbatasan ruangan gereja. Untuk saat ini, jemaat mencapai 500 orang lebih sebab ada beberapa jemaat yang berasal dari luar Maluhu ikut beribadah di gereja tersebut.
Selain itu, permasalahan banjir yang selama ini menghantui Kelurahan Maluhu telah menjadi masalah besar bagi gereja tersebut. Tri Joko menjelaskan bahwa jika daerah Maluhu diguyur hujan lebat selama 2 hingga 3 jam, air akan meluap dan gereja digenangi oleh air.
“Harapan kami pembangunan ini bisa cepat selesai, sebab masyarakat sudah sangat menunggu gedung baru untuk melaksanakan kegiatan ibadah. Kami sangat senang dengan adanya kehadiran pemerintah untuk mendukung program pembangunan ini,” harap Tri Joko. []
Penulis: Nistia Endah Juniar Prawita | Penyunting: Agus P Sarjono