Cakrawala Kaki Langit

CAKRAWALA Kaki Langit, sebuah ungkapan yang bisa mengandung berbagai macam tafsir. Namun bagi seorang Yurni Handayani, ungkapan tersebut dapat bermakna sebuah motivasi, sebuah konsistensi, sebuah harapan serta sebuah pemantik untuk menggapai masa depan generasi muda yang lebih cemerlang, setinggi dan seluas langit tetapi tetap tawadu membumi bak cakrawala.

Yurni Handayani, seorang pemudi dari generasi Z, memiliki pandangan cukup luas, cukup menyeluruh mengenai dunia pendidikan. Dia memulai kiprah dari keinginannya untuk memberikan kegiatan tambahan yang positif kepada anak-anak usia prasekolah juga anak-anak usia Sekolah Dasar (SD), di lingkungan tempat tinggalnya.

Harapannya ketika itu, agar anak-anak binaannya mendapatkan pelajaran mengaji Quran dan memberikan wadah mereka sehingga dapat mengembangkan bakat dan potensi dirinya. “Dulu nggak ada tempat, nggak ada wadah untuk mereka bisa berkreasi dan berkembang,” ungkap Yurni, sapaannya, saat memulai obrolan dengan awak media di Ruang Kerjanya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Cakrawala Kaki Dunia, Jalan Anggur, RT 056, Kelurahan Sidodadi, Samarinda, Senin (7/10/2024) pagi.

Fokus tahap permulaan kegiatan pembinaannya adalah mengasah potensi terhadap anak-anak yang ingin berkembang sehingga minimal bisa ikut tampil pada ajang lomba, khususnya memberikan pelajaran bidang baca tulis Quran. Yurni, dengan dibantu oleh kerabat dekatnya, pada tahun 2008 mendirikan pengajian Nurul Hidayah di rumah. Ketika itu dia berusia 12 tahun dan masih duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dengan murid awal sejumlah 10 orang, Yurni mengajari membaca, menulis dan berhitung sampai menjelang waktu magrib. Usai salat magrib dilanjutkan lagi dengan belajar mengaji. “Belajar di pengajian Nurul Hidayah itu gratis,” terang Yurni yang pada awalnya hanya dia seorang yang menjadi guru pengajarnya.

Niatnya memang niat ikhlas, lanjutnya, dengan tujuan supaya anak-anak mengenal baca tulis Quran juga bisa menguasai kemampuan membaca, menulis latin dan berhitung (calistung). Didorong oleh hasrat memberikan wawasan yang lebih luas pada anak didiknya dan juga anak-anak di sekitar lingkungan tempat tinggalnya, Yurni kemudian mendirikan Rumah Baca Cakrawala Kaki Langit Semesta Membaca.

Saat itu tahun 2015 dan dia telah bersekolah di Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 5 Samarinda. Koleksi rumah baca ini adalah buku-buku milik Yurni dan juga kerabatnya. Buku-buku itu bebas dipinjam dengan maksud agar menumbuhkan kegemaran membaca bagi anak-anak. Kegiatan pembinaan yang dilakukannya di rumah baca ini adalah melatih anak-anak untuk dapat memahami apa yang telah mereka baca dengan cara memberikan kesempatan menceritakannya kembali kepada teman-temannya yang tentunya di bawah arahan dan pengawasan dari Yurni.

Pengajian Nurul Hidayah semakin hari semakin berkembang. Dari awal berdirinya tahun 2008 sampai 2018 muridnya pun semakin bertambah. Yurni yang tadinya dapat melakukan sendiri mengajar mengaji, dengan semakin meningkatnya jumlah anak didik akhirnya harus menambah tenaga pengajar. Kemudian sejak saat itu ditunjuklah beberapa orang oleh Yurni, anak didiknya yang dipandang cakap membantu mengajar.

Yurni yang pada 2018, telah lulus dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendirikan (FKIP) Universitas Mulawarman (Unmul) Program Studi (Prodi) Biologi berpikir agar tenaga pengajar yang selama ini membantu dia mendapatkan penghasilan didirikanlah Bimbingan Belajar (Bimbel) Cakrawala Kaki Langit. “Mereka yang membantu saya kan sudah bersekolah di SMA pada saat itu, nah dari kegiatan Bimbel inilah mereka dapat memperoleh penghasilan,” tutur penyandang gelar Sarjana Pendidikan ini.

Agar kegiatan belajar mengajar pada Bimbel Cakrawala Kaki Langit, yang pada awal berdirinya bernama Rumah Belajar Cakrawala Kaki Langit, ini dapat berjalan dengan efektif, Yurni membuat formula baru, seperti calistung, pelajaran bahasa Inggris, mengaji, hafalan dan materi lainnya disesuaikan dengan kebutuhan siswa.

Kemudian dia memberikan pelatihan materi formula baru ini kepada tenaga pengajar yang membantunya. Ketika peserta didiknya telah bertambah jumlahnya menjadi 70 anak, Yurni mulai membagi tugas mengajar kepada tenaga pengajar yang telah mendapatkan kemampuan memberikan materi ajar. Dia juga menyusun struktur dan pengorganisasian jadwal mengajar sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif. “Sementara ini Bimbel Cakrawala Kaki Langit menerima peserta dari usia sebelum sekolah sampai SD,” jelasnya.

Peserta didik PAUD Cakrawala Kaki Langit saat mengikuti study tour di taman lalulintas.

Kaindea Study Centre

Bermula dari keinginan untuk mengembangkan kegiatan pengajian Nurul Hidayah (Tempat Pengajian Quran, TPQ Nurul Hidayah), Rumah Baca Cakrawala Kaki Langit dan Bimbel Cakrawala Kaki Langit menjadi sebuah lembaga pendidikan yang memiliki landasan perijinan secara formal berupa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Tahun 2021, Yunri mendirikan sebuah yayasan yang bernama Yayasan Kaindea Study Centre. Nama Kaindea diambil untuk menunjukkan daerah tempat asal Yurni di Pulau Buton, Sulawesi Tenggara.  “Karena di bimbel itu kan orangnya (muridnya, red) nda tetap yah. Kadang anak-anak itu ada yang masuk (menjadi peserta didik, red) hanya sebulan terus berhenti, atau hanya nyoba saja lalu tidak melanjutkan,” tuturnya.

Sementara di PAUD ini, sambungnya, satu tahun ajaran dan terdaftar, baik lembaganya, gurunya maupun muridnya di dinas pendidikan sehingga lebih melembaga secara baik. Kemudian pembinaan dari dinas pendidikan dan koordinasi serta komunikasi antar guru-guru PAUD telah mempunyai skema dengan struktur yang jelas.

Pada awal berdirinya, jumlah murid angkatan pertama PAUD Cakrawala Kaki Langit adalah 50 murid yang terbagi menjari dua rombongan belajar (rombel), pagi dan siang, karena ruang belajar saat ini baru ada satu kelas. Kemudian angkatan berikutnya 36 murid dan sekarang berjumlah 32 murid dengan tiga rombel karena telah terbangun tiga ruang kelas.

PAUD Cakrawala Kaki Langit berdirinya tidak terlepas dari dukungan kedua orang tua Yurni. Dibangun di atas tanah seluas 160 meter persegi yang awalnya hanya meminjam dari kerabat Yurni lalu kemudian dibeli oleh ayah Yurni seharga Rp60 juta. Pada tahun 2023, PAUD Cakrawala Kaki Langit telah mendapatkan akreditasi. “Saya ingin mereka tidak hanya sekedar belajar di bimbingan belajar. Melalui PAUD ini anak-anak bisa mendapatkan ijazah untuk melanjutkan ke SD,” harapnya.

Generasi Pembelajar

Dalam Generasi Pembelajar ini, Yurni menghimpun dan memberikan pelatihan terhadap minat bakat anak-anak di bidang olahraga dan seni, semacam ekstrakurikuler pada sekolah formal. Bentuk kegiatan pelatihannya adalah olahraga panahan, berenang, maulid habsyi, kaligrafi dan public speaking serta kegiatan seni lainnya. Dia memanggil pelatih khusus untuk memberikan pelatihan.

Generasi Pembelajar ini bersifat umum, artinya semua kalangan, dari anak-anak sampai dewasa, dapat ikut serta berlatih. Berkat keuletannya, Yurni berhasil mendapatkan sponsorship dari Program Corporate Social Responsibility (CSR) Pertamina untuk pembelian perlengkapan pada semua kegiatan Generasi Pembelajar ini.

Pemuda Pelopor

Berkat semangat dan konsistensinya di bidang pendidikan anak usia dini, pada tahun 2023, Yurni mendapatkan kesempatan mengikuti ajang Pemuda Pelopor Nasional yang dilaksanakan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) RI di Jakarta.

Ketika itu dia berhasil meraih predikat terbaik ke-3 Pemuda Pelopor Nasional Bidang Pendidikan, dan mendapatkan penghargaan dari Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) melalui Deputi Bidang Pengembangan Pemuda dan Olahraga pada Oktober 2023. Dalam ajang tersebut, Yurni berhasil mengungguli 108 peserta yang berasal dari 26 provinsi se-Indonesia.

Belajar Lagi

Yurni Handayani yang memiliki cita-cita membangun lembaga pendidikan terintegrasi, mulai tingkatan PAUD sampai dengan SMA bahkan perguruan tinggi dan didorong dengan kecintaannya pada anak-anak serta dunia pendidikan, saat ini sedang menempuh jenjang Magister Pendidikan pada Program Studi PAUD di Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris, Samarinda.

Dia mengambil program studi PAUD tujuannya adalah untuk lebih mendalami manajemen pendidikan pada umumnya dan pendidikan usia dini pada khususnya. Di samping itu juga dalam rangka mengefektifkan komunikasi antar sesama lembaga pendidikan antar sesama tenaga pengajar sebagai mitra yang saling mengisi dengan hal yang positif dalam rangka memajukan dunia pendidikan. Anak ke dua dari tiga bersaudara itu saat ini sedang mempersiapkan tesis sebagai tugas akhir dalam menempuh pendidikan magister. []

Penulis: Himawan Yokominarno | Penyunting: Hadi Purnomo

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com