KOTAWARINGIN TIMUR – Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mencatat inflasi tahun berjalan (year-on-year/y-o-y) di Kota Sampit pada Januari 2025 sebesar 0,18 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) mencapai angka 105,07.
Meskipun inflasi ini terbilang kecil, sejumlah kelompok pengeluaran, terutama harga emas dan kopi bubuk, menjadi faktor utama penyebabnya.
Kepala BPS Kotim, Eddy Surahman, menjelaskan bahwa salah satu penyumbang utama inflasi berasal dari kelompok makanan, minuman, dan tembakau yang mengalami kenaikan harga hingga mencapai 2,67 persen.
“Komoditas emas dan kopi bubuk menjadi penyumbang terbesar pada inflasi Januari 2025. Selain itu, beberapa kelompok lainnya juga mengalami kenaikan, seperti pakaian dan alas kaki yang naik 0,75 persen, kesehatan 1,04 persen, serta rekreasi, olahraga, dan budaya yang tercatat naik 1,94 persen,” ungkap Eddy.
Tidak hanya itu, sektor pendidikan juga memberikan kontribusi signifikan terhadap inflasi, dengan kenaikan mencapai 5,37 persen.
Sementara itu, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran mengalami kenaikan sebesar 4,28 persen, dan perawatan pribadi serta jasa lainnya naik hingga 4,78 persen.
Namun demikian, inflasi yang terjadi di beberapa kelompok pengeluaran tersebut dapat diimbangi dengan penurunan indeks harga pada sektor-sektor lainnya. Eddy mencatat adanya deflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang turun hingga -11,32 persen.
Kelompok transportasi juga mengalami penurunan sebesar -1,54 persen, sementara kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan turun tipis sebesar -0,03 persen.
“Secara month-to-month (m-t-m) dan year-to-date (y-t-d), Sampit mencatat deflasi sebesar 0,74 persen pada Januari 2025. Meskipun demikian, kami tetap waspada terhadap komoditas yang menyumbang inflasi y-o-y, untuk mencegah lonjakan harga yang lebih tinggi di masa mendatang,” tambah Eddy.
BPS menilai bahwa pengawasan dan pengendalian harga pada kelompok pengeluaran utama, terutama pada sektor makanan dan minuman, sangat penting untuk menjaga stabilitas ekonomi di Kabupaten Kotawaringin Timur.
Eddy berharap kerja sama antara pemerintah daerah, pelaku usaha, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan demi menjaga daya beli masyarakat yang tetap stabil. []
Redaksi03