Malinau Butuh Upskilling untuk Pekerja Berpendidikan Rendah

MALINAU – Pada tahun 2025, mayoritas tenaga kerja di Kabupaten Malinau masih didominasi oleh pekerja yang berpendidikan rendah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Malinau, hingga akhir 2024, sekitar 35,50 persen tenaga kerja di wilayah tersebut hanya memiliki pendidikan hingga tingkat Sekolah Dasar (SD) atau sederajat. Sementara itu, tenaga kerja yang memiliki latar belakang pendidikan diploma dan universitas hanya mencapai 17,78 persen.

Perwakilan dari Akademisi Malinau, Hendri Tetiawadi, menilai data tersebut menggambarkan adanya kesenjangan kualifikasi pendidikan yang cukup besar di daerah ini. Untuk mengatasi masalah tersebut, Hendri mengusulkan perlunya program peningkatan keterampilan atau upskilling. “Selain peran pemerintah, perusahaan juga dapat membantu mengurangi kesenjangan ini melalui pelatihan, pendidikan berkelanjutan, dan program upskilling untuk tenaga kerja,” ujarnya pada Minggu (16/03/2025).

Hendri juga menekankan bahwa dalam Konsultasi Publik Rencana Kerja Malinau 2026, peningkatan kualitas tenaga kerja tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga perusahaan sebagai pemberi kerja yang memiliki kewajiban untuk berkontribusi dalam pengembangan sumber daya manusia.

Senada dengan Hendri, Ketua Komisi I Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Malinau, Dolvina Damus, juga mengingatkan pentingnya kebijakan untuk mengatasi ketimpangan pendidikan tenaga kerja di daerah tersebut. Dolvina menyarankan agar program sekolah kesetaraan dioptimalkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan. “Program sekolah kesetaraan ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Malinau, dan anggarannya sudah tersedia melalui Dinas Pendidikan,” ungkapnya.

BPS Malinau juga mencatat bahwa sektor usaha yang menyerap tenaga kerja terbesar adalah sektor pertanian, yang mencakup 48,16 persen dari total tenaga kerja. Diikuti oleh sektor jasa yang menyerap 39,75 persen tenaga kerja, dan sektor manufaktur yang menyerap 12,10 persen. Dominasi sektor-sektor yang membutuhkan keterampilan dasar ini semakin menegaskan pentingnya upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Malinau.

Peningkatan kualitas pendidikan dan keterampilan tenaga kerja diharapkan dapat mengurangi ketimpangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di wilayah tersebut. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com