Jembatan Cemara Ujung-Sungai Andai 98 Persen Rampung

BANJARMASIN – Proyek pembangunan Jembatan Cemara Ujung-Sungai Andai terus menunjukkan progres yang signifikan.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Banjarmasin, Suri Sudarmadiyah, menyebutkan bahwa saat ini pembangunan jembatan tersebut telah mencapai 98 persen. Pernyataan ini disampaikan usai pertemuan dengan Komisi III DPRD Kota Banjarmasin pada Kamis (06/02/2025).

“Sisa dua persen yang masih dalam proses pengerjaan adalah pemasangan oprit dan finishing di beberapa titik lokasi jembatan,” kata Suri Sudarmadiyah.

Ia menambahkan bahwa tahap pertama pengerjaan akan segera selesai, dan tahap kedua dijadwalkan dilanjutkan pada tahun 2025.

Rencana untuk tahap kedua mencakup pemasangan rangka baja pada jembatan tersebut. PUPR saat ini tengah memproses pengadaan anggaran untuk melanjutkan pekerjaan tersebut.

“Harapannya, jembatan ini sudah bisa digunakan pada tahun ini,” imbuhnya.

Proyek jembatan ini memerlukan anggaran total sebesar Rp22 miliar yang dibagi menjadi dua tahap. Tahap pertama didanai dari APBD 2024 sebesar Rp12 miliar, sementara sisa anggaran sebesar Rp10 miliar dianggarkan pada APBD Perubahan 2024.

Pengerjaan tahap pertama meliputi fondasi dan rangka bawah, serta pengadaan material untuk rangka atas. Sedangkan pada tahap kedua, fokus utama adalah pemasangan rangka atas dan pembelian material tambahan.

Jembatan Cemara Ujung-Sungai Andai dibangun dengan desain jembatan gantung sepanjang 260 meter. Sebanyak 80 meter di antaranya merupakan bentang utama, sedangkan sisanya akan digunakan untuk jembatan pendekar, oprit, dan jalan pendekat.

Pekerjaan proyek ini sempat mengalami keterlambatan karena sesuai kontrak, penyelesaian seharusnya dilakukan pada 27 Desember 2025.

Jembatan yang sedang dibangun ini bertujuan untuk mengatasi kemacetan lalu lintas di kawasan Sungai Andai, khususnya di wilayah Banjarmasin Utara.

Namun, sebelumnya, Komisi III DPRD Kota Banjarmasin sempat mengkritik desain jembatan gantung yang dipilih oleh PUPR.

Dewan mengusulkan agar jembatan tersebut dibangun permanen agar bisa dilintasi oleh kendaraan roda dua dan roda empat.

Meski demikian, PUPR tetap mempertahankan desain jembatan gantung, dengan pertimbangan lokasi yang berada di jalan perumahan dan alasan efisiensi biaya.

Jembatan ini diharapkan mampu memberikan solusi bagi masalah kemacetan di wilayah tersebut, sembari tetap mengedepankan faktor keselamatan dan keberlanjutan pembangunan. []

Redaksi03

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com