JAKARTA – Kepolisian Republik Indonesia memperkenalkan lebih dari 20 unit robot berbentuk anjing dalam perayaan Hari Ulang Tahun Bhayangkara ke-79. Perangkat tersebut diklaim memiliki harga fantastis, yakni mencapai Rp3 miliar untuk setiap unitnya, sehingga menuai perhatian luas dari masyarakat. Banyak pihak mempertanyakan kelayakan harga tersebut yang dinilai jauh melampaui harga pasar produk sejenis.
Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Sandi Nugroho, menanggapi sorotan ini dengan menyatakan bahwa penggunaan teknologi robotik dalam kepolisian bukan hal baru di dunia internasional. Ia mencontohkan sejumlah negara yang telah lebih dulu menerapkan teknologi serupa dalam mendukung kinerja aparat penegak hukum. “Thailand sudah memperkenalkan robot humanoid-nya. Dubai sudah menyatakan juga soal pemanfaatan robot untuk membantu tugas-tugas kepolisian. Bahkan, China sudah uji coba robot polisi untuk patroli dan Singapura mengembangkan kecoak cyborg untuk kegiatan SAR [search and rescue],” ujarnya.
Namun, tingginya nilai anggaran untuk satu unit robot anjing tersebut turut mengundang reaksi dari kalangan masyarakat sipil. Pegiat sosial Mardigu Wowiek Prasantyo atau yang dikenal sebagai Bossman secara terbuka menyampaikan keheranannya melalui media sosial. “Hahh beneran 3M ini mainan kayak begini??!! Bossman udah enggak habis pikir,” tulisnya di akun Instagramnya, Kamis (3/7/2025).
Penjelasan terkait harga tersebut juga disampaikan oleh pihak pengembang Robodog, yakni President Director PT EZRA ROBOTICS Teknologi, R Dhannisaka. Ia menyebutkan bahwa harga nyaris Rp3 miliar itu merujuk pada model dasar yang ditampilkan dalam acara di Monas, Jakarta, Selasa (1/7/2025). “Kalau untuk model basic-nya harga per unit nyaris Rp 3 miliar,” ujarnya.
Sementara itu, penelusuran terhadap produk sejenis di pasar global menunjukkan adanya perbedaan harga yang cukup mencolok. Salah satu contoh adalah CyberDog 2, robot anjing canggih buatan Xiaomi, yang dibanderol USD1.800 atau sekitar Rp29 juta. Perangkat ini mampu melakukan berbagai aksi lincah seperti menari balet, melakukan moonwalk, hingga bermain skateboard. Dengan bobot 8,9 kilogram, CyberDog 2 juga dilengkapi 19 sensor yang memungkinkan robot tersebut merespons visual, suara, dan sentuhan secara presisi.
CyberDog 2 didukung oleh kecerdasan buatan berbasis sistem multi-otak dan memiliki waktu operasional selama 90 menit sebelum perlu diisi ulang melalui koneksi USB-C. Dikutip dari Dailymail, Xiaomi bahkan mengklaim bahwa CyberDog 2 menyerupai anjing Doberman dengan telinga yang menggemaskan dan kemampuan gerak menyerupai makhluk hidup.
Perbandingan ini semakin menambah perbincangan publik mengenai efisiensi dan transparansi dalam pengadaan teknologi di tubuh kepolisian, khususnya dalam hal pengeluaran yang bersumber dari anggaran negara.[]
Admin05