Disdikbud Kukar Perkuat UKS TK lewat Bantuan Fasilitas Kesehatan

KUTAI KARTANEGARA — Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus memperkuat inovasi sektor pendidikan melalui pendekatan kesehatan sekolah. Implementasi ini terlihat nyata saat Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) menyalurkan bantuan berupa medical sterilizator, kursi roda elektrik (electric wheelchair), dan tabung oksigen kepada TK Nurul Ilmi 1 Tenggarong pada Jumat (20/06/2025).

Bantuan tersebut merupakan bagian dari kebijakan prioritas daerah yang mengintegrasikan penguatan layanan Unit Kesehatan Sekolah (UKS) ke dalam sistem pendidikan, khususnya di tingkat pendidikan anak usia dini. Dengan pendekatan ini, Kutai Kartanegara menegaskan komitmennya terhadap pendidikan yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan dasar siswa.

Kepala Disdikbud Kutai Kartanegara menyatakan bahwa upaya ini bukan sekadar pemenuhan fasilitas, melainkan bagian dari strategi jangka panjang peningkatan mutu pembelajaran. “Kesehatan peserta didik menjadi salah satu faktor penting dalam mendukung proses pembelajaran yang efektif. Karena itu, kami terus mengupayakan pemenuhan fasilitas UKS di berbagai sekolah, termasuk di jenjang TK,” jelasnya.

Kepala TK Nurul Ilmi 1, Barinah, menyambut baik dukungan tersebut. “Kami sangat bersyukur atas bantuan ini. Alat-alat kesehatan seperti medical sterilizator dan tabung oksigen sangat penting untuk menjaga kebersihan serta kesiapsiagaan penanganan darurat. Kursi roda elektrik juga menjadi pelengkap fasilitas inklusif yang ramah anak,” ujarnya.

Pihak sekolah telah menyiapkan skema pemanfaatan fasilitas kesehatan secara optimal dan berstandar. “Kami berkomitmen untuk mengoptimalkan pemanfaatan fasilitas ini sesuai fungsi dan standar yang berlaku. Petugas UKS kami juga sudah diberikan arahan untuk penggunaan dan perawatan alat,” kata Barinah.

Kebijakan ini tidak berdiri sendiri. Sinergi antara sekolah dan orang tua juga menjadi komponen penting dalam implementasinya. “Kerja sama antara sekolah dan wali murid sangat penting agar tercipta lingkungan belajar yang sehat dan nyaman,” pungkas Barinah.

Dengan sistem yang terarah serta dukungan anggaran yang tepat, pendekatan ini dapat menjadi model bagi daerah lain yang ingin memperkuat fondasi pendidikan dari sisi kesehatan, terutama di masa pascapandemi yang menuntut kesiapan lingkungan belajar secara menyeluruh.[] ADVERTORIAL

Penulis: Anggi Triomi | Penyunting: Rasidah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com