Wayang Kulit dan Campur Sari Warnai Grebeg Suro di Ketapang

KETAPANG – Semarak budaya Jawa kembali mewarnai Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, saat peringatan Grebeg Suro 2025 dan Hari Ulang Tahun ke-28 Paguyuban Jawa Ketapang berlangsung meriah di Pendopo Joglo Paguyuban Jawa, Sabtu malam (19/07/2025). Malam perayaan diisi dengan Pagelaran Wayang Kulit semalam suntuk dan pertunjukan Campur Sari, menandai komitmen kuat masyarakat perantauan asal Jawa dalam merawat warisan budaya leluhur.

Acara ini turut dihadiri oleh Bupati Ketapang Alexander Wilyo, yang belum lama ini menerima gelar kehormatan Kanjeng Raden Aryo Tumenggung (KRAT) Darmonagoro dari Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Dalam sambutannya, ia menyampaikan rasa syukur atas kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat Jawa di tanah rantau.

“Sebagai bentuk perhatian dan kepedulian saya terhadap pelestarian budaya, khususnya budaya Jawa di tanah rantau, saya merasa sangat terhormat dan bangga karena keluarga besar Kasunanan Surakarta Hadiningrat telah menganugerahkan gelar kehormatan tersebut. Jawa adalah keluarga besar saya, dan saya merasa memiliki tanggung jawab moral dan spiritual untuk menjaga nilai-nilai budaya luhur itu di manapun saya berada,” ujar Alexander.

Puncak acara dimulai dengan syukuran atas penganugerahan gelar kebangsawanan yang diberikan pada 26 Juni 2025 lalu. Dalam suasana yang sarat simbolik budaya Jawa, DPD Paguyuban Jawa Ketapang bersama para pemimpin paguyuban lokal mempersembahkan Papan Ngaran dan jajanan pasar sebagai wujud penghormatan dan rasa terima kasih kepada Alexander.

Sejumlah tokoh penting daerah turut hadir dalam acara ini, termasuk Ketua DPRD Ketapang H. Achmad Sholeh yang juga menjabat sebagai Ketua Paguyuban Jawa Ketapang, serta jajaran dari Kodim, Polres, Kejaksaan, Lanal, dan perwakilan etnis lain di Ketapang. Dalam pidatonya, Achmad Sholeh menegaskan pentingnya peran budaya dalam mempererat solidaritas antarwarga.

“Melalui kegiatan ini, kami ingin terus meneguhkan bahwa budaya adalah jembatan pemersatu, dan dengan semangat ‘Bergandeng Erat Bergerak Cepat’, kita siap bersinergi/bergotong royong dalam membangun Kabupaten Ketapang tercinta,” katanya.

Alexander juga menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan masyarakat dalam pemilihan kepala daerah. Ia menilai keberhasilannya meraih lebih dari 50 persen suara sebagai bukti kepercayaan yang tinggi dari warga, termasuk komunitas Jawa.

“Itu bukan karena saya hebat, tetapi karena doa-doa orang banyak serta kepercayaan masyarakat. Saya dan Wakil Bupati tidak mungkin membalasnya satu per satu, tetapi akan semaksimal mungkin membalasnya dengan membawa Ketapang lebih maju dan lebih sejahtera,” ujarnya.

Sebagai bagian dari perayaan Grebeg Suro, Paguyuban Jawa Ketapang dijadwalkan menggelar Pawai Sedekah Bumi pada 27 Juli 2025. Pawai tersebut akan mengambil rute dari Balai Sungai Kedang menuju Kantor Bupati Ketapang, mengusung semangat kebersamaan dalam keberagaman.

Pagelaran seni tradisional yang digelar malam itu tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga wadah peneguhan identitas budaya. Masyarakat dari berbagai etnis terlihat antusias menikmati lakon wayang yang sarat pesan moral dan spiritualitas.

“Kita semua adalah bagian dari mozaik budaya Ketapang yang majemuk. Melalui seni dan tradisi, kita membangun persaudaraan, menjaga warisan leluhur, dan menatap masa depan dengan semangat gotong royong,” tutup Alexander.[]

Admin05

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com