Partisipasi Komite dan Warga Kunci Keberhasilan Revitalisasi Sekolah di Bengkayang

BENGKAYANG – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, melaksanakan program revitalisasi sekolah dengan mekanisme partisipatif yang melibatkan satuan pendidikan, komite sekolah, dan masyarakat sekitar.

Kepala Disdikbud Bengkayang, Heru Pujiono, mengatakan tahapan pelaksanaan program dimulai dengan penandatanganan nota kesepahaman antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dengan pemerintah daerah. Selanjutnya, dilanjutkan perjanjian kerja sama (PKS) antara masing-masing sekolah dengan direktorat terkait. “Setiap satuan pendidikan penerima bantuan membentuk Panitia Pembangunan Satuan Pendidikan (P2SP) serta tim teknis pelaksanaan program sesuai petunjuk teknis Kemendikdasmen,” ujar Heru saat dihubungi di Bengkayang, Selasa (29/8/2025).

Usulan revitalisasi berdasarkan data Dapodik yang mencerminkan kondisi nyata sekolah. Data tersebut diverifikasi dan divalidasi melalui aplikasi resmi, dengan pendampingan tim teknis dari Kemendikdasmen. Selain itu, Universitas Tanjungpura ditunjuk untuk mendampingi perencanaan dan pengawasan konstruksi agar hasil pembangunan sesuai standar dan bermanfaat jangka panjang.

Heru menekankan pentingnya pelibatan komite sekolah dan masyarakat setempat agar program berjalan transparan, akuntabel, dan sesuai kebutuhan. Tenaga kerja maupun material pembangunan diupayakan berasal dari warga sekitar sekolah, sehingga revitalisasi tidak hanya memperbaiki fasilitas pendidikan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat. “Ada manfaat ganda, sekolah semakin baik dan ekonomi lokal ikut bergerak,” ungkapnya.

Pada tahun ini, 14 sekolah di Bengkayang mendapatkan program revitalisasi dengan anggaran sebesar Rp17,3 miliar. Sasaran program meliputi satu taman kanak-kanak (TK), lima sekolah dasar (SD), dan delapan sekolah menengah pertama (SMP) di berbagai kecamatan.

Heru mengajak seluruh elemen masyarakat, guru, orang tua, serta siswa untuk mendukung kelancaran program agar tepat waktu dan tepat guna. Program ini diharapkan menciptakan suasana belajar yang lebih nyaman, menyenangkan, dan mendorong motivasi siswa dalam menimba ilmu. “Jika program ini berjalan dengan baik, kami optimistis Bengkayang akan melahirkan generasi unggul, berakhlak, dan berbudaya, sejalan dengan cita-cita Indonesia Emas 2045,” katanya menutup. []

Redaksi10

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com