SAMARINDA – Persoalan ketersediaan lahan pemakaman di kawasan Loa Bakung kembali menjadi perhatian serius Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda. Komisi I DPRD bersama perwakilan masyarakat melakukan peninjauan langsung menyusul surat dari forum warga rukun kematian yang menyoroti permintaan hibah tanah dari PT Bukit Baiduri Energi (BBE) untuk difungsikan sebagai tempat pemakaman umum (TPU).
Ketua Komisi I DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menegaskan bahwa kebutuhan lahan baru tidak dapat ditunda lagi karena area pemakaman yang ada saat ini hampir penuh. “Kalau bisa dikatakan, atau CSR-nya lah pada masyarakat,” ujarnya saat ditemui di Loa Bakung, Rabu (10/09/2025) pagi.
Samri menjelaskan, warga pada dasarnya hanya ingin kepastian mengenai status lahan kuburan yang sudah ada, sekaligus solusi jangka panjang agar tidak terjadi penumpukan jenazah di lokasi lama. “Cuma ada satu, masyarakat meminta kuburan yang ada sekarang, memang ada dua opsi, mau dipindahkan cuma terkendala dengan biaya, atau opsi kuburan yang ada ini tetap dibiarkan seperti ini tapi tidak ada penambahan lagi,” katanya.
Menurutnya, langkah paling realistis adalah mempercepat proses penggarapan lahan baru yang telah disiapkan oleh pihak perusahaan. “Jadi makanya sekarang, tinggal kita minta pihak BBE untuk segera menggarap lahan yang ada di sana,” ucapnya. Ia menilai percepatan itu krusial agar area pemakaman lama tidak terus bertambah akibat keterlambatan penyediaan lokasi baru. “Artinya kalau itu cepat digarap, maka kemungkinan lahan yang ada ini tidak akan bertambah, tapi kalau lahannya itu lambat, misalnya satu tahun lagi digarap otomatis ada lagi yang mendaftar, akan bertambah terus, sekarang kuncinya ini ada dari pihak BBE,” jelasnya.
Samri menambahkan, kunci penyelesaian persoalan ini berada di tangan perusahaan. Pemerintah kota bersama masyarakat menunggu kepastian agar proses hibah lahan dapat segera dituangkan dalam berita acara resmi. “Nah, ini sekarang tinggal kembali ke BBE, selanjutnya nanti kita akan buat semacam kesepakatan berita acara, tentang hibah dari lahan dari BBE ini, dan kesepakatan juga dengan kondisi kuburan yang ada di sini,” paparnya.
Ia berharap kesepakatan tersebut segera difinalisasi agar masyarakat memperoleh kepastian mengenai keberadaan TPU Loa Bakung. “Jadi mumpung ini belum meluas mungkin tinggal BBE, tidak ada penambahan lagi,” pungkasnya.[] ADVERTORIAL
Penulis: Yus Rizal Zulfikar | Penyunting: Rasidah
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan