BERAU – Kesempatan bekerja ke luar negeri dengan jaminan perlindungan pemerintah ternyata masih belum banyak dimanfaatkan masyarakat Kabupaten Berau. Padahal, skema penempatan tenaga kerja antarnegara yang difasilitasi secara resmi telah membuka peluang karier di sejumlah negara maju.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Berau, Zulkifli Azhari, menuturkan bahwa pemerintah pusat melalui Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) memiliki program penempatan tenaga kerja luar negeri dengan mekanisme government to government (G to G). Program ini dinilai lebih aman karena seluruh hak-hak pekerja migran dijamin negara.
“Mekanisme G to G ini memberikan kepastian hukum, jaminan perlindungan, serta hak-hak bagi para pekerja migran. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Jerman, Kanada, hingga Amerika Serikat sudah membuka banyak lowongan,” jelas Zulkifli Azhari, Kamis (25/09/2025).
Ia menjelaskan bahwa sektor pekerjaan yang tersedia cukup beragam, mulai dari perikanan, kesehatan, restoran, hingga manufaktur. Sayangnya, minat pencari kerja lokal masih sangat rendah. Menurutnya, kecenderungan masyarakat Berau masih terpusat pada sektor tambang, terlihat dari job fair terakhir yang memperlihatkan stan perusahaan tambang selalu penuh, sedangkan peluang kerja luar negeri hampir tidak dilirik.
“Kalau kita lihat saat Berau job fair kemarin, stan perusahaan tambang justru paling ramai. Sementara peluang kerja luar negeri nyaris sepi peminat. Ini menunjukkan masih kuatnya pola pikir masyarakat yang hanya terpaku pada sektor tambang,” ungkapnya.
Zulkifli menegaskan, penempatan tenaga kerja ke luar negeri bukanlah kewajiban, melainkan pilihan karier yang aman, legal, dan difasilitasi langsung pemerintah. Melalui jalur G to G, proses administrasi, pelatihan, hingga keberangkatan dilakukan secara resmi dan diawasi penuh.
“Melalui jalur G to G, seluruh proses mulai dari administrasi, pelatihan, hingga keberangkatan dilakukan di bawah pengawasan pemerintah. Yang penting masyarakat tahu dulu ada peluang ini. Kalau sesuai dengan minat dan kemampuan, silakan manfaatkan,” tambahnya.
Untuk memperluas pemahaman, Disnakertrans rutin menyosialisasikan peluang ini ke sekolah-sekolah, terutama SMK dan sekolah perikanan. Para siswa diperkenalkan dengan potensi karier global agar tidak hanya terpaku pada sektor tambang.
Selain itu, calon pekerja migran akan dibekali pelatihan bahasa asing, peningkatan keterampilan teknis, hingga persiapan mental sebelum diberangkatkan. Zulkifli juga mengingatkan agar masyarakat tidak mudah percaya pada agen atau calo ilegal yang menawarkan jalur cepat.
“Kami sering temui kasus masyarakat tertipu oleh agen ilegal yang menjanjikan kerja di luar negeri dengan proses cepat. Padahal, itu sangat berisiko. Jalur G to G jauh lebih aman dan transparan,” pungkasnya.[]
Admin05
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan