Wacana Relokasi ke Bagendang, Pelindo Pastikan Dukungan Penuh

KOTAWARINGIN TIMUR – Pelabuhan Sampit kembali menjadi sorotan publik setelah muncul isu kerusakan jalan di sekitar kota dan wacana pemindahan aktivitas bongkar muat barang ke Bagendang. Menanggapi hal itu, Pelindo Regional 3 Sampit menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang kolaborasi dengan semua pihak, baik pemerintah daerah, pengusaha kapal, pengusaha angkutan, maupun stakeholder terkait lainnya.

Junior Manager Pelayanan Terminal Sampit, Tri Purbo Waluyojati, menekankan bahwa persoalan yang muncul di sekitar pelabuhan bukan bisa diselesaikan satu pihak saja. Menurutnya, dengan kewenangan Pelindo yang terbatas hanya di lingkungan pelabuhan, maka dibutuhkan dukungan dan kerja sama lintas sektor untuk menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan.

“Terkait kerusakan jalan, mari kita bersama-sama, baik pemerintah maupun swasta, mencari solusi. Mengingat pelabuhan adalah pintu gerbang transportasi masyarakat, jadi jangan sampai timbul persepsi yang berbeda,” ujar Tri, Jumat (26/09/2025).

Selain persoalan jalan, Tri juga menyinggung wacana pemindahan aktivitas bongkar muat dari Pelabuhan Sampit ke Bagendang. Ia menegaskan Pelindo pada prinsipnya selalu mendukung kebijakan pemerintah daerah sepanjang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Menurutnya, setiap keputusan terkait pelabuhan pasti membawa dampak sosial maupun ekonomi, sehingga penting untuk dirumuskan secara matang dengan melibatkan semua pihak terkait. “Teknis pelaksanaannya tentu saja memerlukan kolaborasi berbagai pihak terkait agar realisasinya dapat berjalan dengan lancar dan sesuai harapan. Hal itu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah Kabupaten Kotim,” jelasnya.

Tri menambahkan, meskipun prosesnya akan melalui tahapan yang panjang, koordinasi yang baik diyakini mampu menjadikan rencana pemindahan itu lebih efektif. Prinsip utama, menurutnya, adalah bagaimana kebijakan tersebut dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur secara luas.

Dalam kesempatan itu, Pelindo juga menyampaikan berbagai langkah pembenahan fasilitas untuk meningkatkan kualitas layanan jasa kepelabuhanan di Sampit. Tri mengungkapkan, sejumlah program perbaikan sedang disiapkan untuk mendukung kelancaran arus barang maupun kenyamanan penumpang.

Beberapa program prioritas di antaranya adalah perbaikan lapangan parkir kendaraan, penyediaan buffer area atau ruang tunggu kendaraan, hingga penataan terminal penumpang dengan sistem drop zone dan pickup area.

“Insya Allah tahun depan sudah ada beberapa langkah yang dikonkretkan. Kami ingin setiap pembenahan yang dilakukan bisa memberi manfaat, bukan hanya bagi pelabuhan, tapi juga bagi masyarakat dan dunia usaha di Kabupaten Kotawaringin Timur,” tegasnya.

Tri menegaskan, Pelindo tidak hanya berfokus pada aspek teknis pelabuhan, tetapi juga melihat dampak sosial ekonomi dari setiap langkah pembenahan. Dengan perbaikan fasilitas, arus logistik diharapkan semakin lancar, sementara penumpang mendapatkan kenyamanan lebih baik saat menggunakan layanan pelabuhan.

Lebih jauh, Tri menilai pelabuhan adalah nadi transportasi laut yang berperan penting dalam mendukung aktivitas perdagangan dan perekonomian daerah. Karena itu, Pelindo menekankan pentingnya sinergi agar semua kebijakan terkait pelabuhan benar-benar berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

“Pelindo siap berkolaborasi agar kegiatan transportasi laut di Sampit tetap berjalan lancar, guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian daerah Kabupaten Kotawaringin Timur,” pungkasnya.

Dengan sikap terbuka dan proaktif, Pelindo berharap persoalan infrastruktur jalan maupun rencana relokasi aktivitas pelabuhan tidak menjadi hambatan, tetapi justru menjadi momentum untuk memperkuat kerja sama antara pemerintah, swasta, dan masyarakat. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan mampu melahirkan solusi yang lebih berkelanjutan dan membawa Sampit menuju arah pembangunan yang lebih maju. []

Admin03