HULU SUNGAI TENGAH – Perjuangan menghadirkan pendidikan layak di pedalaman Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan, kembali menampakkan kemajuan. SDN 3 Sungai Buluh sekolah yang berada di tengah kawasan rawa dan hanya bisa diakses lewat jalur air kini tengah direvitalisasi secara menyeluruh berkat bantuan pemerintah melalui APBN 2025 senilai Rp825.758.982.
Pantauan di lapangan pada Sabtu (22/11/2025), terlihat aktivitas pembangunan yang menjadi asa baru bagi sekolah yang selama ini identik dengan akses sulit dan lingkungan perairan. Untuk mencapai lokasi, siapa pun harus menempuh perjalanan 20–30 menit menggunakan perahu kecil, menyusuri kanal alami dan rawa dalam yang sehari-hari dilalui guru, warga, hingga para siswa.
Dalam memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana, Anggota DPRD HST, Yajid Fahmi As, turun langsung meninjau progres revitalisasi. Dengan perahu bermesin tempel, ia menembus jalur air sunyi yang berkelok perjalanan yang memperlihatkan kerasnya perjuangan pendidikan di daerah rawa Sungai Buluh.
Setiba di sekolah, Yajid berdialog dengan para pekerja, warga, serta perangkat desa. Ia mengecek kualitas material, perkembangan fisik bangunan, hingga kesiapan penyelesaian proyek jelang akhir tahun.
“Kami ingin memastikan revitalisasi ini bukan hanya formalitas pembangunan, tetapi benar-benar memberi perubahan bagi anak-anak di Sungai Buluh. Mereka berhak atas sekolah yang aman, kuat, dan layak, meskipun berada di tengah rawa,” ujarnya.
Yajid menegaskan, pembangunan tersebut adalah wujud nyata hadirnya negara di wilayah yang sulit dijangkau.
“Kalau kita mendiamkan sekolah seperti ini, artinya kita membiarkan masa depan mereka terhambat. Saya ingin memastikan tidak ada satu pun anak di daerah rawa yang tertinggal hanya karena fasilitas pendidikan tidak memadai,” tegasnya.
Revitalisasi SDN 3 Sungai Buluh menjadi momentum penting bagi warga setempat. Sebelumnya, desa ini sempat viral karena anak-anak harus naik baskom untuk bersekolah. Kini, perhatian pemerintah mulai terasa nyata.
Yajid menargetkan pembangunan rampung pada 31 Desember 2025.
“Ini bukan sekadar bangunan, ini investasi untuk masa depan generasi Sungai Buluh,” katanya.
Warga berharap pembangunan sekolah ini menjadi awal perubahan besar bagi pendidikan di daerah rawa yang selama ini bertahan dalam keterbatasan. []
Admin03
Berita Borneo Terlengkap se-Kalimantan