PARLEMENTARIA SAMARINDA – ANGGOTA Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Samarinda Joni Sinatra Ginting mengaku, tidak tinggal diam terkait isu mobilisasi suara yang mencuat di media sosial (medsos).
Isu tersebut mencuat terkait dugaan salah seorang pejabat di Kota Samarinda yang melakukan upaya mobilisasi suara guna memenangkan anaknya yang menjadi calon legislatif untuk kursi DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim).
Jika dugaan itu benar, Joni yang ditemui awak media di Kantor DPRD Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Samarinda, Sabtu (27/01/2024), mengkritik sikap semena-mena yang ditunjukan oleh pejabat tersebut. Karena menurutnya, upaya itu tidak boleh dibiarkan merajalela dalam kebijakan pemerintah.
Namun begitu, dia menegaskan perlunya bukti otentik yang bisa membuktikan terjadinya dugaan upaya mobilisasi suara tersebut. Tak hanya itu, Joni juga mempertanyakan apakah Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) dapat bergerak tanpa intervensi.
“Jadi ini hanya mengingatkan, kan sudah dipanggil Bawaslu. Bawaslu mungkin terdiam, tapi memang butuh bukti otentik yang jelas. Dalam masa sebelum kampanye, itu tidak boleh. Kalau saya bisa menunjukkan yang asli, bagaimana?” tutur Joni.
Ia menyoroti perlunya bukti yang kuat untuk menguatkan klaim terkait mobilisasi suara tersebut. Joni juga menyoroti kemungkinan adanya intervensi internal yang dapat mempengaruhi proses penanganan oleh Bawaslu.
“Bawaslu mungkin terdiam, tapi jika ada orang yang bagian dari dia, bagaimana dia mau bergerak, itu internalnya dan dipayungi. Kemana arahnya pemerintah ini jangan dianggap semena-mena karena ini sudah banyak dilakukan,” tegasnya.
Joni juga mengecam sikap pemimpin yang mengambil keputusan tanpa melakukan penelitian yang cermat terlebih dahulu dan merajalela dalam kebijakan pemerintah. Ia mengungkapkan keprihatinannya terhadap pemimpin yang langsung mengambil keputusan tanpa menyaring informasi terlebih dahulu.
“Aneh ini pemimpin. Kalau begitu, bagaimana caranya agar tidak langsung ambil keputusan, Saring dulu, baru hasilnya kita keluarkan. Itu baru pemimpin, jangan langsung ini itu,” tegas Joni. []
Redaksi07