SAMARINDA – DINAS Pemuda dan Olahraga (Dispora) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tengah merencanakan agar olahraga tradisional menjadi bagian dari kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.
Langkah itu diambil sebagai upaya untuk membudayakan olahraga sekaligus melestarikan warisan budaya lokal di kalangan generasi muda, terutama pelajar Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim Bagus Sugiarta mengungkapkan, pengenalan olahraga tradisional di sekolah diharapkan dapat menumbuhkan minat siswa terhadap aktivitas fisik sekaligus memberikan pemahaman mengenai pentingnya menjaga budaya.
“Kami melaksanakan door to door ke SD-SMP terkait olahrgaa tradisional. Kita contohkan, kemudian tidak menutup kemungkinan kita juga akan beri fasilitas atau alat yang bisa mendukung mereka untuk ikut olahraga tradisional ini,” jelas Bagus, Rabu (23/10/2024).
Bagus menyebut rencana ini memang belum dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan dna Kebudayaan Kaltim, namun diharapkan ke depannya dapat terwujud agar olahraga tradisional bisa menjadi ekskul baru di setiap sekolah, misalnya enggrang dan sumpit.
Dengan menjadikannya sebagai ekstrakurikuler, siswa diharapkan dapat lebih aktif berpartisipasi dan menikmati manfaat dari olahraga tradisional tersebut, sekaligus menjadi upaya membudayakan olahraga mulai dari usia dini.
Dispora Kaltim berencana untuk bekerja sama dengan pihak sekolah, Dinas Pendidikan, dan komunitas lokal. Hal itu bertujuan agar sekolah nantinya memiliki pengetahuan yang memadai untuk mengajarkan olahraga tradisional dengan baik dan menarik.
Melalui inisiatif ini, Kaltim berkomitmen untuk tidak hanya meningkatkan kesehatan siswa, tetapi juga memperkuat identitas budaya daerah. Diharapkan, olahraga tradisional dapat menjadi salah satu sarana penting dalam pembudayaan olahraga di kalangan generasi muda serta memberikan kesempatan bagi siswa untuk mengenal dan mencintai olahraga tradisional. []
Penulis: Nistia | Penyunting: Agus