SAMARINDA – Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim), Sri Wartini, memberikan dukungan penuh terhadap peserta finalis Duta Olahraga Kaltim yang berasal dari atlet disabilitas.
Ia menekankan bahwa Dispora Kaltim sangat terbuka dan bangga bisa melibatkan seluruh atlet, tanpa membedakan apapun, dalam ajang ini. Menurutnya, keterlibatan atlet disabilitas dalam Duta Olahraga Kaltim merupakan langkah penting untuk menunjukkan bahwa olahraga adalah hak semua orang, tanpa memandang keterbatasan fisik.
“Dinas Pemuda dan Olahraga Kaltim sangat terbuka dan bangga bisa melibatkan atlet secara keseluruhan, tanpa ada diskriminasi. Kami ingin menunjukkan bahwa olahraga itu milik semua orang, dan kami tidak membedakan apapun. Artinya, kita ingin adik-adik ini bisa lebih dekat dengan teman-teman di masyarakat, menunjukkan bahwa mereka tidak perlu dikucilkan. Mereka tetap bagian dari kita,” ujar Sri Wartini dalam sambutannya pada malam Grand Final Duta Olahraga Kaltim 2024, Jumat (13/12/2024).
Sri Wartini juga menekankan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap potensi atlet disabilitas, yang sering kali dianggap terbatas hanya karena kondisi fisiknya. Ia menjelaskan bahwa atlet-atlet disabilitas Kaltim, termasuk yang bernaung di bawah NPC (National Paralympic Committee), telah membuktikan diri dengan prestasi gemilang, bahkan meraih medali emas dalam ajang olahraga.
“Kami tahu bahwa di Kaltim, khususnya di bawah NPC, atlet disabilitas banyak yang telah memberikan sumbangsih besar dengan meraih prestasi, ada yang mendapatkan medali emas. Ini adalah bukti bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk berprestasi. Atlet disabilitas tetap bisa berkontribusi dan berpartisipasi dalam membangun Kalimantan Timur,” tambah Sri Wartini.
Melalui keterlibatan atlet disabilitas dalam ajang Duta Olahraga Kaltim 2024, Dispora Kaltim berharap bisa membangun kesadaran di kalangan masyarakat tentang pentingnya keberlanjutan dalam dunia olahraga.
Sri Wartini berharap para finalis yang terpilih, baik yang berasal dari atlet disabilitas maupun non-disabilitas, bisa menjadi agen perubahan yang dapat menginspirasi masyarakat untuk lebih menghargai dan mendukung semua bentuk partisipasi dalam olahraga.
“Ini adalah momen penting untuk membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang. Dengan semangat dan kerja keras, semua orang, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi. Kami berharap adik-adik yang terpilih nanti bisa membawa pesan ini ke seluruh masyarakat Kaltim,” tutup Sri Wartini.
Dengan adanya ajang Duta Olahraga ini, diharapkan Kaltim dapat terus mendorong semangat, mengedepankan keberagaman dalam dunia olahraga, serta memberi ruang bagi semua individu untuk berkembang dan berprestasi, tanpa memandang kondisi fisik atau latar belakang mereka. []
Penulis: Nistia |