BULUNGAN – Sektor pariwisata kini menjadi salah satu potensi besar yang dapat mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) di Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara mulai menyoroti dan menggali lebih dalam destinasi-destinasi bernilai tinggi yang berpotensi menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung ke Bumi Benuanta.
Pemprov Kaltara bersama dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat menunjukkan komitmennya dalam pengembangan sektor pariwisata ini.
Hal ini terungkap dalam sidang paripurna yang digelar pada Selasa (04/02/2025) lalu, di mana Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setprov Kaltara, Datu Iqro Ramadhan, menyampaikan jawaban Gubernur atas pandangan umum fraksi-fraksi DPRD terkait nota pengantar empat Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) prakarsa pemerintah.
Dalam kesempatan tersebut, Datu Iqro menjelaskan bahwa Pemprov Kaltara akan berfokus pada pengembangan infrastruktur dan destinasi pariwisata yang ada, dengan tujuan utama untuk meningkatkan aksesibilitas wisatawan.
Selain itu, Pemprov juga akan menggiatkan promosi internasional, terutama di kawasan perbatasan, yang menjadi salah satu unggulan pariwisata Kaltara.
Pemprov juga memperluas jangkauan promosi wisata Kaltara dengan menggandeng negara tetangga.
Kerja sama dengan negara-negara seperti Malaysia, Filipina, dan Brunei diharapkan dapat menjadikan Kaltara sebagai hub pariwisata regional.
Integrasi destinasi wisata lintas negara akan mempermudah akses dan menarik lebih banyak pelancong internasional untuk datang ke Kaltara.
Tidak hanya itu, Gubernur Kaltara juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam pengembangan pariwisata.
Rencana pembangunan wisata Kaltara, termasuk dalam Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan, dirancang secara matang dengan melibatkan masyarakat sekitar. Hal ini bertujuan untuk menunjang ekonomi lokal, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta membuka peluang lapangan kerja baru.
Lebih lanjut, Pemprov Kaltara memastikan bahwa pengawasan dan pengendalian pembangunan sektor pariwisata akan melibatkan masyarakat lokal, pemerintah desa, serta pengelola wisata, dengan regulasi yang jelas dan berkelanjutan. Pembentukan kelompok sadar wisata juga akan didorong untuk memastikan pengelolaan yang berkualitas.
Gubernur Kaltara mengingatkan bahwa pengelolaan sektor wisata ini harus dilakukan dengan memperhatikan kearifan lokal dan pelestarian lingkungan.
“Kami mendorong agar Ranperda ini segera ditindaklanjuti agar dapat menghasilkan regulasi yang mengatur pembangunan destinasi, pengembangan industri pariwisata, strategi pemasaran, serta penguatan kelembagaan pariwisata yang tetap memperhatikan kelestarian alam dan budaya lokal,” tambah Gubernur dalam jawaban tertulisnya pada sidang paripurna DPRD.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, diharapkan sektor pariwisata Kaltara dapat berkembang pesat dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian daerah, sekaligus menjadikan Kaltara sebagai destinasi wisata yang semakin dikenal di tingkat internasional. []
Redaksi03