KUTAI KARTANEGARA – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (DiskopUKM) berkomitmen untuk memperkuat sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sebagai instrumen utama dalam pengentasan kemiskinan.
Diketahui, tahap awal program ini sudah mulai dilakukan dengan membuka dua kelas pelatihan UMKM pada akhir tahun 2024 lalu.
Pada tahun ini, berbagai program pendampingan dan fasilitasi akan semakin diarahkan kepada kelompok masyarakat yang masuk dalam kategori miskin berdasarkan data Dinas Sosial.
Kepala Bidang Pembinaan dan Pengembangan UMKM, Fathul Alamin, menyebutkan bahwa pelatihan UMKM akan lebih difokuskan pada warga miskin yang telah terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Dengan pendekatan berbasis data, diharapkan program ini dapat lebih tepat sasaran dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
“Kami akan memberikan pelatihan kepada mereka yang memiliki potensi dan minat untuk berusaha. Setelah itu, mereka akan mendapatkan pendampingan dan akses kemodalan melalui Kredit Kukar Idaman (KKI), serta fasilitasi pemasaran berbasis digital,” ucap Fathul, Selasa (18/03/2025).
Selain itu, program ini tidak hanya melibatkan DiskopUKM, tetapi juga pihak kecamatan, kelurahan, dan desa dalam proses pemantauan serta evaluasi.
Langkah ini dilakukan untuk memastikan bahwa peserta pelatihan mendapatkan dukungan berkelanjutan setelah mengikuti program.
“Kami tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga memastikan bahwa mereka mendapatkan bimbingan dan peluang pasar setelahnya. Untuk itu, kami bekerja sama dengan perangkat daerah lainnya agar program ini lebih terintegrasi,” tambahnya.
Pada evaluasi tahapan awal yang lalu, menunjukkan bahwa mayoritas peserta yang telah mengikuti pelatihan masih mampu mempertahankan usaha mereka. Hal ini disebabkan oleh seleksi awal yang dilakukan sebelum pelatihan, di mana hanya mereka yang memiliki motivasi kuat dan pengalaman usaha yang diprioritaskan.
Melalui program ini, diharapkan UMKM tidak hanya berkembang secara kuantitas, tetapi juga mampu menjadi solusi nyata dalam menekan angka kemiskinan di Kukar. []
Penulis: Jemi Irlanda Haikal | Penyunting: Nistia Endah