TANA TIDUNG – Kejadian mengejutkan terjadi di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara, beberapa hari lalu, ketika seekor macan dahan melintas di jalanan kampung, menggegerkan warga setempat. Peristiwa tersebut terjadi pada Minggu (16/03/2025) sore, di jalan poros Desa Bebatu, Kecamatan Sesayap Hilir.
Kemunculan macan dahan tersebut terekam oleh staf Diskominfo Tana Tidung yang sedang dalam perjalanan menuju Desa Bandan Bikis untuk mendampingi Bupati Tana Tidung, Ibrahim Ali, dalam rangka Safari Ramadhan. Dalam video yang direkam oleh staf, tampak seekor hewan berbulu abu-abu dengan corak tutul hitam berjalan keluar dari semak-semak hutan dan melintas di jalan.
Dahlia, salah satu staf Diskominfo yang berada di dalam mobil, mengungkapkan bahwa awalnya ia mengira hewan tersebut adalah kucing hutan. Namun, setelah diamati lebih lanjut, corak dan ukuran tubuhnya menunjukkan bahwa itu adalah macan dahan. “Kami sempat mengira itu kucing hutan, namun setelah melihat coraknya, ternyata itu macan dahan,” ujar Dahlia, Senin (17/03/2025).
Kondisi yang langka ini membuat Dahlia dan rekan-rekannya merasa takjub, dan mereka langsung mengabadikan momen tersebut menggunakan ponsel. “Kami senang campur takjub melihatnya. Kami ambil video dari dalam mobil karena agak takut juga,” tambah Dahlia.
Macan dahan Kalimantan, atau Neofelis diardi borneensis, adalah satwa endemik yang dilindungi, dan kehadirannya di kawasan ini menarik perhatian publik. Macan dahan dikenal sebagai predator utama di ekosistem Kalimantan, namun sangat jarang terlihat di permukiman warga. Keberadaan hewan ini terekam dalam beberapa survei konservasi yang dilakukan oleh Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM).
Kurnia, yang turut berada di dalam mobil, mengatakan bahwa ia merasa kaget melihat hewan tersebut muncul tiba-tiba dari semak-semak. “Kami langsung menepi untuk mengawasi pergerakannya. Hewan itu sempat diam di tengah jalan beberapa menit,” ujar Kurnia.
Dikonfirmasi terkait kejadian tersebut, Kepala Balai TNKM Malinau, Agusman, menjelaskan bahwa hewan yang muncul di video tersebut memang macan dahan, bukan macan tutul. “Macan dahan ini merupakan satwa prioritas konservasi yang habitatnya tersebar di Kalimantan, termasuk di kawasan TNKM,” ungkap Agusman.
Macan dahan dikenal memiliki karakteristik fisik yang berbeda dengan macan tutul, dengan corak bulu yang lebih oval dan warna dominan abu-abu atau putih. Satwa ini memiliki bobot hingga 25 kilogram dan dikenal lincah, mampu memanjat pohon dengan gesit. Meskipun merupakan pemangsa andal, macan dahan jarang sekali menyerang manusia.
Balai TNKM melanjutkan upaya konservasi untuk melindungi macan dahan, yang termasuk dalam kategori satwa yang terancam punah. Masyarakat dihimbau untuk tidak mengganggu jika bertemu dengan satwa tersebut di alam liar, karena meskipun agresif dalam berburu, macan dahan tidak dikenal menyerang manusia.
Sebagai salah satu predator puncak di rantai makanan, peran macan dahan dalam menjaga keseimbangan ekosistem sangat penting. Oleh karena itu, konservasi terhadap spesies ini menjadi prioritas di kawasan Taman Nasional Kayan Mentarang. []
Redaksi03