KUTAI TIMUR — Sinergi antara Pemerintah Daerah, TNI, dan legislatif menjadi kunci strategis dalam mendukung program ketahanan pangan nasional yang menjadi prioritas pemerintahan Presiden RI, Prabowo Subianto. Hal ini mengemuka dalam kunjungan kerja Pangdam VI/Mulawarman dan Danrem 091/ASN ke Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Kamis (19/06/2025).
Kunjungan tersebut dimanfaatkan Ketua DPRD Kutim, Jimmi, untuk mendiskusikan penguatan sektor pangan, khususnya pengembangan pertanian padi sawah, yang dinilai memiliki potensi besar di wilayah Kutim.
“Bersama TNI kita menyukseskan program ketahanan pangan, padi sawah, melalui kunjungan Pangdam ke Kutai Timur,” ujar Jimmi usai acara ramah tamah bersama jajaran TNI.
Jimmi menjelaskan, terdapat dua wilayah yang kini menjadi fokus pengembangan pertanian pangan, yaitu Kecamatan Kaubun dan Desa Selangkau di Kecamatan Kaliorang. Kedua wilayah ini dinilai strategis untuk mendukung upaya perluasan lahan sawah.
Lebih lanjut, DPRD Kutim juga mendorong agar kegiatan Karya Bhakti TNI dapat segera direalisasikan dalam rangka membuka dan memperluas lahan pertanian produktif, dengan target luasan mencapai 2.400 hektare pada tahun 2025.
“Harapannya Kutai Timur menjadi wilayah terluas dalam memberikan sumbangsih peningkatan kemandirian pangan di antara 10 kabupaten/kota se-Kaltim,” tegas Jimmi.
Langkah ini dinilai sejalan dengan arah kebijakan nasional dalam memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas ekonomi, khususnya di sektor distribusi pangan. Dengan dukungan langsung dari TNI melalui Karya Bhakti, DPRD Kutim optimistis pengembangan pertanian dapat dipercepat, sekaligus memberikan manfaat jangka panjang bagi petani lokal dan ketahanan daerah.
Program ketahanan pangan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan produksi, tetapi juga memperkuat posisi daerah sebagai penopang kebutuhan pangan Kaltim di masa mendatang. Upaya kolaboratif ini menjadi salah satu wujud nyata dari integrasi kekuatan sipil-militer dalam pembangunan daerah berbasis ketahanan pangan. [] Adm04