Eropa Bersatu Kecam Serangan Israel di Gaza

ISTANBUL — Ribuan orang turun ke jalan di berbagai kota besar Eropa pada (15/05/ 2024) dalam sebuah aksi besar-besaran memperingati Hari Nakba, sebuah peringatan tahunan atas terusirnya lebih dari 700.000 warga Palestina dari tanah mereka menyusul berdirinya negara Israel pada tahun 1948. Tak hanya menjadi simbol solidaritas historis, aksi ini juga menjadi bentuk kecaman keras terhadap serangan brutal Israel ke Jalur Gaza yang hingga kini terus menimbulkan korban jiwa, termasuk perempuan dan anak-anak.

Di Stockholm, ribuan demonstran memadati Lapangan Odenplan dalam aksi yang diselenggarakan oleh sejumlah organisasi masyarakat sipil. Massa membawa bendera Palestina, foto-foto anak-anak korban serangan, serta spanduk bertuliskan “Hentikan genosida rezim Zionis di Palestina.” Beberapa peserta juga terlihat memegang poster berisi nama-nama warga sipil yang tewas di Gaza, sebagai bentuk penghormatan sekaligus peringatan atas tragedi kemanusiaan yang masih berlangsung hingga hari ini.

Salah satu tokoh yang hadir dalam aksi tersebut adalah aktivis Yahudi asal Swedia, Dror Feiler. Ia secara tegas menyebut serangan Israel sebagai bentuk genosida dan menuntut agar kekerasan tersebut segera diakhiri. “Serangan Israel di Gaza adalah bentuk genosida dan harus segera dihentikan,” tegas Feiler.

Tak hanya itu, ia juga mengecam sikap diam Menteri Luar Negeri Swedia, Maria Malmer Stenergard, yang dinilainya tidak menunjukkan keprihatinan atau respons yang sepadan terhadap kekejaman yang terjadi. Feiler juga mengecam Menteri Luar Negeri Swedia, Maria Malmer Stenergard, karena bungkam atas kekejaman tersebut.

Suara serupa disampaikan oleh Pendeta Ann Christin Kristiansson dari Gereja Swedia. Dalam wawancaranya dengan Anadolu, ia menyatakan bahwa penyelesaian konflik Palestina tidak bisa ditempuh melalui kekuatan militer. “Penghentian kekerasan harus ditempuh melalui perlawanan sipil yang terorganisir, bukan melalui kekuatan militer,” ujarnya.

Pendeta Kristiansson juga menegaskan bahwa serangan Israel menyasar perempuan, anak-anak, dan warga sipil, bukan para pejuang. Ia menyerukan agar solusi politik berbasis hukum internasional segera dijalankan demi mengakhiri penderitaan rakyat Palestina. Ia menekankan bahwa serangan Israel menyasar perempuan, anak-anak, dan warga sipil, bukan pejuang perlawanan. Menurutnya, solusi politik berbasis hukum internasional sangat mendesak. Aksi Hari Nakba tahun ini menandai babak baru dalam gelombang solidaritas global terhadap Palestina, yang kian membesar seiring meningkatnya kesadaran publik internasional terhadap situasi di Gaza. []

Redaksi02


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Social Media Auto Publish Powered By : XYZScripts.com