PONTIANAK – Kalbar Food Festival 2025 kembali menargetkan pemecahan rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) untuk kategori minum kopi durian dengan peserta terbanyak.
Festival kuliner terbesar di Kalimantan Barat ini bertujuan untuk menjadi daya tarik wisata sekaligus memperkenalkan produk unggulan dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) lokal.
Ketua Panitia Kalbar Food Festival 2025, Edy Hartono, mengungkapkan bahwa setelah sukses memecahkan rekor MURI pada Kalbar Food Festival 2024 dengan kategori makan sotong pangkong terbanyak, pada tahun ini pihaknya kembali menargetkan rekor baru, yakni minum kopi durian dalam jumlah peserta yang lebih banyak.
“Kami berharap kegiatan ini akan menarik perhatian masyarakat dan wisatawan, sekaligus membawa pengalaman budaya yang unik. Sebagai referensi, para petani durian di Kalimantan Barat sering menikmati kopi sambil menyantap durian di kebun mereka. Kini, kami ingin mengangkat tradisi tersebut melalui festival ini,” ujar Edy di Pontianak, Rabu (05/02/2025).
Festival yang akan berlangsung di Kompleks Ayani Megamall Pontianak ini juga mengusung konsep kopi pancong sebagai minuman utama.
Menurut Edy, kopi pancong dipilih karena rasa khasnya yang mampu memberikan asupan kalori yang cukup bagi penikmatnya, sehingga menciptakan pengalaman yang menyatu dengan kebiasaan masyarakat lokal.
Selain target rekor MURI, Kalbar Food Festival 2025 juga menjadi ajang promosi bagi produk-produk UMKM lokal, mulai dari kuliner khas Kalimantan Barat hingga produk kerajinan dan industri kreatif lainnya.
Festival ini bertujuan untuk memperkenalkan beragam produk lokal sekaligus memperluas pasar bagi pelaku UMKM di wilayah tersebut.
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kalimantan Barat, Windy Prihastari, menilai bahwa festival kuliner ini sangat potensial untuk meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kalimantan Barat.
“Kalbar Food Festival tidak hanya memperkenalkan kuliner khas, tetapi juga menjadi daya tarik yang bisa meningkatkan minat wisatawan lokal dan luar daerah untuk datang dan menikmati kekayaan budaya kuliner kita,” ujarnya.
Lebih lanjut, Windy mengungkapkan bahwa sektor kuliner memiliki potensi besar sebagai daya tarik wisata di Kalimantan Barat. Oleh karena itu, pemerintah daerah bersama pelaku usaha dan komunitas kuliner terus berkolaborasi untuk memperkuat posisi Kalimantan Barat sebagai destinasi wisata kuliner yang menarik di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bank Indonesia Kalimantan Barat, Nur Asyura Anggini Sari, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh kegiatan Kalbar Food Festival 2025. Sebagai bagian dari sinergi antara Saprahan Khatulistiwa dan Forum Koordinasi Pengembangan UMKM Kalimantan Barat, Bank Indonesia juga akan mengoptimalkan digitalisasi transaksi keuangan melalui sistem pembayaran QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard).
“Selain mendukung pelaku UMKM di Kalbar, kami berharap dengan adanya QRIS, transaksi akan lebih praktis, efisien, dan inklusif, sehingga dapat menjangkau lebih banyak konsumen,” jelas Nur.
Saprahan Khatulistiwa Expo, yang juga merupakan bagian dari acara ini, akan dihelat pada 8-16 Februari 2025 di Ayani Megamall Pontianak. Festival ini akan menghadirkan 152 tenant, yang terdiri dari pelaku UMKM, koperasi, perbankan, serta pemerintah daerah se-Kalimantan Barat.
Dengan berbagai kegiatan yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, Kalbar Food Festival 2025 diharapkan tidak hanya mencatatkan rekor MURI, tetapi juga memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal, terutama bagi pengembangan UMKM di Kalimantan Barat. []
Redaksi03