KAPUAS HULU – Pemerintah Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, mengirimkan surat kepada Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) terkait keluhan masyarakat tentang layanan internet yang belum optimal. Hal ini menyebabkan kesulitan bagi masyarakat, terutama yang berada di pedesaan, dalam mengakses layanan internet.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Kabupaten Kapuas Hulu, Hadi Pranata, mengungkapkan bahwa pihaknya sudah menyampaikan laporan tertulis kepada BAKTI mengenai kondisi tersebut.
“Kita sudah laporkan kondisi ini secara tertulis kepada pihak BAKTI, serta memohon agar layanan internet di Kapuas Hulu dapat ditingkatkan. Namun, hingga kini kami belum menerima jawaban tertulis,” ujarnya saat ditemui di Putussibau, Kapuas Hulu, pada Jumat (09/01/2025).
Surat yang dikirim oleh pemerintah daerah dan ditandatangani oleh Sekretaris Daerah Kapuas Hulu tersebut, terbit pada 6 Januari 2025.
Dalam surat tersebut, Pemkab Kapuas Hulu menguraikan secara rinci kondisi pembangunan dan layanan akses internet di wilayah Kapuas Hulu. Hadi mengungkapkan bahwa, hingga tahun 2024, telah dibangun 378 lokasi jaringan akses internet melalui penyediaan Base Transceiver Station (BTS), sementara untuk pembangunan tower BTS 4G di Kapuas Hulu, tercatat sebanyak 159 lokasi.
Meski demikian, Hadi menegaskan bahwa sebagian besar kondisi kecepatan jaringan internet masih belum stabil dan tidak memenuhi kebutuhan bandwidth yang diharapkan.
Bahkan, di beberapa lokasi, layanan internet tidak dapat digunakan karena terjadinya pemutusan kontrak dengan penyedia sebelumnya.
“Banyak kepala desa yang menyampaikan keluhan, selain layanan internet yang belum optimal, ada juga daerah yang mengalami blank spot,” ujar Hadi.
Menurutnya, internet kini menjadi kebutuhan penting di berbagai sektor, seperti pemerintahan, pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pemerintahan desa yang semua telah berbasis online.
Ia menjelaskan bahwa berbagai permohonan untuk peningkatan layanan internet terus diterima, terutama untuk mendukung pelaksanaan asesmen nasional berbasis komputer (ANBK), pelayanan di Puskesmas, layanan BPJS, serta sistem keuangan desa yang juga membutuhkan koneksi internet yang stabil.
Tantangan lainnya adalah gangguan yang sering terjadi pada jaringan internet di Kabupaten Kapuas Hulu. Hadi mengungkapkan bahwa masalah ini telah menjadi persoalan serius yang perlu segera diatasi, mengingat akses internet yang terus mengalami gangguan (down) bisa menghambat berbagai sektor yang bergantung pada teknologi ini.
“Harapan kami, dengan hadirnya satelit Satria, masalah layanan internet di Kapuas Hulu bisa teratasi. Kami berharap surat yang sudah kami kirimkan bisa segera mendapat tanggapan resmi, karena sampai sekarang hanya mendapatkan respons melalui pesan singkat di WhatsApp,” ungkap Hadi.
Sebagai informasi, dari hasil pantauan ANTARA, jaringan akses internet di Kabupaten Kapuas Hulu yang dikelola oleh Telkom juga sering mengalami gangguan akibat terputusnya kabel optik yang disebabkan oleh aktivitas pembangunan infrastruktur di daerah tersebut.
Gangguan ini sering kali terjadi dua hingga tiga kali dalam sebulan, yang mengganggu kelancaran akses internet bagi masyarakat dan sektor pemerintahan.
Tentu saja, buruknya pelayanan internet ini sangat menghambat berbagai kebutuhan, baik di lingkungan masyarakat, pemerintahan, maupun pelaku usaha yang semakin bergantung pada akses internet dalam menjalankan aktivitas mereka.
Pemkab Kapuas Hulu berharap masalah ini dapat segera diselesaikan agar masyarakat dapat menikmati layanan internet yang lebih baik dan stabil. []
Redaksi03