JAKARTA – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengungkapkan bahwa pemerintah tengah menyusun skema baru dalam pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG) yang direncanakan akan dilakukan langsung ke rekening masing-masing guru.
Kebijakan ini diambil untuk memastikan efisiensi dalam penyaluran tunjangan profesi yang selama ini melalui beberapa perantara.
Abdul Mu’ti menjelaskan, proses pembahasan tentang transfer langsung ini sudah dilakukan bersama Menteri Keuangan (Menkeu) dan mendapat persetujuan.
Kini, langkah berikutnya adalah melakukan verifikasi data guru yang akan menerima tunjangan tersebut.
“Sudah ada pembahasan dengan Menteri Keuangan dan sudah disetujui, sekarang tinggal verifikasi datanya,” ujar Mu’ti dalam keterangan pers yang disampaikan pada Rabu (05/02/2025).
Salah satu tujuan utama kebijakan ini adalah untuk memastikan proses pembayaran TPG berjalan lebih efisien dan tepat sasaran.
Selain itu, pemerintah juga memberikan perhatian khusus terhadap guru honorer yang belum mendapatkan tunjangan sertifikasi.
Sebagai langkah awal, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikdasmen) tengah menyusun skema bantuan langsung untuk guru honorer dengan besaran antara Rp300.000 hingga Rp500.000 per bulan.
“Kami berencana pada 6 Februari 2025 untuk melakukan verifikasi dan validasi data dengan Badan Pusat Statistik (BPS) terkait transfer langsung kepada guru honorer yang belum menerima tunjangan sertifikasi,” tambah Abdul Mu’ti.
Kebijakan ini diambil sebagai respons terhadap aspirasi para tenaga pendidik, khususnya guru honorer, yang selama ini menghadapi tantangan ekonomi karena keterbatasan akses terhadap tunjangan profesi.
Dengan adanya langkah-langkah ini, pemerintah berharap dapat meningkatkan kesejahteraan guru honorer dan mendukung mereka dalam melaksanakan tugas pendidikan yang sangat vital.
Pemerintah berharap skema pembayaran langsung ini dapat mempercepat penyaluran tunjangan profesi dan memastikan kesejahteraan guru lebih terjamin.
Semoga kebijakan ini dapat membantu mengurangi beban ekonomi yang dihadapi oleh para tenaga pendidik, khususnya yang berada di daerah-daerah terpencil.
Ke depannya, sistem pembayaran langsung ini diharapkan dapat diimplementasikan secara menyeluruh, memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh guru di Indonesia. []
Redaksi03